Jadi Pemain Baru, Bagaimana Harga Jual Kembali Wuling?
Jumat, 13 Oktober 2017 - 16:19:54 WIB
DENPASAR - Harga jual kembali sebuah mobil merupakan salah satu pertimbangan orang Indonesia saat membeli mobil. Saat ini untuk di Indonesia sendiri bisa dibilang mobil-mobil merek Jepang-lah yang masih memiliki harga jual kembali cukup tinggi.
Bagaimana dengan mobil-mobil merek Cina ya? Seperti diketahui merek Cina dahulu sempat memasuki pasar Indonesia, namun beberapa tahun belakangan justru melempem.
"Resale value itu sebetulnya secara alamiah itu akan terbentuk. Biasanya tuh relatif kalau saya lihatin produk-produk yang baru masuk itu, kalau populasi kecil, itu resales valuenya biasanya variasinya tinggi, tapi rata-rata jatuh," kata After Sales Director Wuling Motor Indonesia, Taufik S Arief.
Ia sendiri mengaku pihaknya sedang berusaha terus untuk menawarkan produknya agar bisa diterima masyarakat Indonesia.
"Saya sih yakin seiring dengan populasi yang makin banyak, kemudian kecepercayaan konsumen ini bisa dipenuhi dengan baik, dengan berupa kualitas produk, dengan pelayanan, sudah dengan berbagai macam kemudahan memang kita berikan kepada para konsumen ini," lanjutnya.
"Jadi kalau itu sudah terbentuk dan itu akan meningkatkan confidence menggunakan Wuling, saya pikir secara alamiah memberikan tunes positif untuk resale value (harga jual kembali mobil Wuling)," pungkas Taufik.
70 Persen Kredit
Sementara itu untuk jualan mobil di Indonesia masih di dominasi dengan pembelian secara kredit dibandingkan secara tunai. Itupun terjadi pada merek China yang baru masuk ke pasar Indonesia yaitu Wuling. Low MPV Wuling Confero kebanyakan dibeli secara kredit.
"Kreditlah, sekitar 70-80 persen itu juga rata-rata di market seperti itu, Wuling juga sama," kata Taufik.
Wuling sendiri tak menutup kemungkinan akan menambah kerjasamanya dengan perusahaan pembiayaan.
"Dimungkinkan, sekarang kita sudah ada beberapa, udah lumayan banyak leasing besar yang ada kerja sama dengan kita," lanjut Taufik dilansir detikOto.
Perusahaan pembiayaan kini juga lebih selektif memilih calon konsumennya.
"Jadi kalau saya lihat ketat atau tidak itu aturannya seperti itu. Kalau kita gampang saja memberikan kredit ternyata kualitas konsumenya nggak bagus nanti macet, kalau macet nanti problem buat leasing dan dilernya juga," tutup Taufik.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :