SELATPANJANG - Pesilat dari Tanah Jantan Kabupaten Kepulauan Meranti kembali berhasil menorehkan prestasi di kancah kejuaraan internasional. Tidak hanya mengharumkan nama organisasi, tetapi juga nama Negara Indonesia.
Dalam kejuaraan yang bertajuk The 7th Open Tournament Pencak Silat International Singapore, 10 atlet Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepulauan Meranti yang berlaga berhasil memborong 11 medali yang terdiri dari 3 emas 7 perak dan 1 perunggu.
Medali emas dipersembahkan oleh Doni Trista (Kelas Tunggal Putra), Farel (Kelas E Praremaja Putra) dan Adri (Kelas A usia Dini Putra). Medali Perak disumbangkan oleh Nadin (Kelas Tunggal Putri), Bayu (Kelas C Praremaja Putra), Syah Alam Barreeq Samudra (Kelas D Praremaja Putra), Raisa (Kelas D Praremaja Putri), Doni Trista (Kelas D Usia Dini Putra) serta Fatan dan Rasya (Kelas Singa Men), sedangkan medali Perunggu diraih oleh Diana Zuliana (Kelas D Putri Dewasa).
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Meranti, Rony Samudera SH mengatakan laga berskala internasional tersebut sangat berkesan dilewati. Selain budaya silat mengharumkan nama Indonesia, Ia menilai prestasi ini mampu meningkatkan jam terbang para atlet di masa mendatang.
Rony mengungkapkan open tournament Pencak Silat Singapore merupakan ajang bergensi pertemuan para pesilat dunia.
"Kejuaraan pencak silat bergengsi di dunia itu ada dua, Belgia pencak silat open dan Singapura Pencak Silat open Tournament, dimana ini pertemuan para pesilat dunia. Kita diundang, jadi ini kesempatan emas bagi kita menguji kemampuan para atlet kita dan meningkatkan jam terbang mereka," kata Rony, Jumat (9/8/2019).
Ketua IPSI Kepulauan Meranti itu mengaku bersyukur pasalnya tidak mudah untuk sampai ke Singapura. Pasalnya selain tidak memiliki akomodasi yang cukup, pihaknya juga harus patungan menggunakan uang kantong pribadi dari pengurus.
"Kita dari pengurus patungan pakai uang pribadi. Walaupun semula telah mengeluarkan proposal, namun tidak satupun dari proposal tersebut yang melekat, termasuk dari pemerintah daerah melalui OPD terkait. Ada bantuan luar hanya potongan harga tiket kapal saja," ungkapnya.
Untuk itu, ia sangat mengapresiasi semangat para atlet dalam mengukir prestasi mereka di laga uji coba pencak silat terbaik kelas dunia tersebut.
Seperti salah seorang atlet-nya di laga final bertemu dengan atlet Timnas Indonesia sebagai juara di Sea Games 2018 yang membawa nama DKI Jakarta, Kamelia Pipit.
Selain itu, diungkapkannya terdapat juga atlet Timnas Negara Philipine, Terengganu Malaysia, Timnas Singapore, PPLP Jatim, Tim Pelatda DKI Jakarta, termasuk Timnas Indonesia Kamelia Pipit, dan Sugianto yang sudah menyabet gelar sebagai juara dunia.
"Tidak mudah untuk pergi dan menang tapi saya selalu berpesan untuk jangan pernah berhenti di tengah badai, lewati itu Insha Allah pesilat Meranti pasti akan jaya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, di ajang ini, atlet IPSI Kepulauan Meranti tak diberikan target khusus terkait medali. Kejuaraan silat Singapura ini digunakan sebagai ajang menimba pengalaman bertanding serta menerapkan teknik dan strategi yang didapat semua atlet selama menjalani pertandingan.
"Target yang kami tekankan kepada atlet adalah tampil sebaik-baiknya, sesuai dengan latihan yang telah dijalani. Jika mereka dapat memperoleh medali, itu bagus sekali karena akan meningkatkan rasa percaya diri dan memacu semangat mereka untuk tampil lebih baik lagi dalam ajang internasional berikutnya," ungkap Rony Samudera.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
-400x279.jpeg)
