SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini tengah berusaha membantu memasarkan produk usaha kecil menengah atau UKM, khususnya untuk makanan khas daerah berpulau itu.
"Langkah awalnya, yakni dengan menyeleksi berbagai produk makanan unggulan yang akan diberdayakan. Khususnya yang berbahan dasar sagu, karena sagu merupakan salah satu sumber ketahanan pangan yang menjadi andalan Meranti," kata Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Julian Norwis SE MM dalam agenda pelatihan pengolahan aneka makanan berbahan baku sagu tahun 2017 di aula lantai V Diva Hotel Selatpanjang, Kamis (3/8/2017).
Pada pertemuan itu, Sekda di dampingi sejumlah pejabat Kepulauan Meranti lainnya yakni Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Drs Mohamad Azza Fachroni, Kepala Dinas Kesehatan, Dr Irwan Suwandi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Ir Mamun Murod, Asisten bidang pembangunan, Anwar Zainal, Kepala Bagian Humas, H Nasruni, serta perwakilan Disperindag Riau dan BPOM RI perwakilan Pekanbaru.
Dalam acara tersebut, masing-masing UKM juga membawa produk makanan hasil olahan sendiri yang kemudian dinilai untuk dipilih menjadi produk unggulan. Dalam pertemuan itu juga para peserta mendapatkan materi tentang mengolah sampai dengan memasarkan produk.
Berbagai produk makanan seperti, kue bolu gulung Meranti, Brownies sagu, aneka kue basah dan kering tampak memenuhi seluruh meja yang tersedia.
"Produk-produk makanan ini nantinya akan dicarikan solusi pemasaran yang tepat dan memenuhi persyaratan layak pasar," kata Sekda.
Ditambahkan Sekda, bahwa selama ini makanan khas Meranti belum ada yang layak untuk dijadikan oleh oleh bagi wisatawan yang datang, mengingat banyak produk yang belum memiliki sertifikasi halal dan kemasan yang menarik.
"Produk pangan lokal Meranti harus diangkat ke kancah nasional, apalagi kita sebagai lumbung sagu terbesar di dunia, untuk bahan baku saja kita sudah menang, tinggal lagi bagaimana mengolahnya. Kedepannya diharapkan UKM yang mengolah panganan lokal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan.Melalui pelatihan ini, diharapkan juga hasilnya bisa mengangkat potensi pangan lokal," kata Sekda.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Drs Mohamad Azza Fachroni menambahkan upaya tersebut merupakan terobosan baru Pemkab Kepulauan Meranti untuk menggandeng kalangan usaha kecil dan menengah dalam memasarkan produk makanan unggulan yang kedepannya diharapkan dapat menunjang perekonomian masyarakat.
"Kita juga akan menangkal berbagai kendala pemasaran yang dialami home industri seperti sertifikasi halal, izin kesehatan dan 'packing' produk makanan," katanya.
Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terang dia, terobosan ini juga untuk mencari makanan khas Kota Kepulauan Meranti yang selama ini memang belum menjadi ikon.
"Ini merupakan kegiatan rutin dalam pengembangan UKM, disini para pelaku usaha akan dilatih secara intensif.Tujuan lain dari pelatihan ini adalah membina dan membentuk pelaku usaha yang lebih terampil dalam mengolah panganan selain itu juga diajarkan cara pengemasan produk, pengurusan izin BPOM, dan cara mencampurkan bahan pengawet kedalam makanan," kata Azza.
Selain itu, kata dia, pemkab melalui DisperindagkopUKM juga akan menjalin kerjasama dengan rumah produksi panganan yang terlebih dahulu sudah terkenal dalam hal pemasaran produk yang juga diharapkan dapat membantu home industry dalam pengembangan usaha dan pemasaran produk makanan ciptaannya.
"Saat ini sudah ada pihak yang bersedia akan memasarkan produk dari Kepulauan Meranti dengan syarat adanya konsinyasi diantara kedua belah pihak dan syarat tertentu lainnya, diantaranya Cake pisang Villa Batam dan Lelegit pisan Batik dari Cirebon, ini akan sangat membantu percepatan proses pemasaran. Untuk diketahui kedua rumah produksi panganan lokal ini sudah memproduksi produk mereka hampir 100 pecs perhari dan sudah mempekerjakan ratusan karyawan," kata Azza lagi.
Kegiatan pelatihan dengan tema diversifikasi pangan sagu untuk pemberdayaan UKM di Kepulauan Meranti ini diikuti sebanyak 28 pelaku usaha, Dekranasda, dan anggota PKK.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)