Ribuan KK di Meranti Masih Buang Air Besar Sembarangan
Rabu, 31 Agustus 2016 - 14:32:01 WIB
SELATPANJANG - Berdasarkan data di sarana sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 6191 KK di Kepulauan Meranti masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Sementara itu dari 47.293 KK yang tersebar di 9 kecamatan, akses jamban sebanyak 39.786 unit yang terdiri dari jamban sehat permanen sebanyak 15.870 unit. Dengan kata lain 23.916 ribu jamban skala rumah tangga lainnya masih menggunakan jamban cubluk yang masih mencemari air tanah, dan 1.316 KK lainnya masih menumpang.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Kesehatan terus mendorong masyarakat untuk membangun sarana STBM.
Kepala Program Pengeloaan Lingkungan Kesehatan Puskesmas Alah Air Kecamatan Tebing Tinggi Dr. Nurmadiah Damar mengatakan bahwa program tersebut digalakkan sejak tahun 2014.
"Banyak kepala keluarga (KK) tidak memiliki jamban keluarga. Warga yang memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) justru lebih banyak. Nah, dari jumlah tersebut, lebih dari 100 KK terpicu untuk mengubah kebiasaan. Mereka tidak lagi buang hajat di sembarang tempat, seperti sungai atau kebun. Kami deklarasikan STBM demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ujar Nurmadiah, Rabu (31/8/2016).
Fasilitator STBM Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti Syarief Luk-man Hakim juga merincikan bahwa dari data Puskesmas yang tersebar di sembilan Kecamatan sebanyak 4.460 KK belum mempunyai akses jamban,dari data itu tiga puskesmas belum termasuk yakni Puskesmas Bandul Alah Air, dan Kedabu Rapat.
Lebih lanjut Syarif mengatakan bahwa pihaknya akan terus meng ODF (Open Defecation Free) kan kebiasaan masyarakat yang membuang air besar sembarangan.
"Untuk Propinsi Riau dari OD menjadi ODF, baru Kabupaten Kepulauan Meranti yang desa nya masuk kedalam tahap deklarasi," kata Syarief.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehahatan Lingkungan (PMKL), dr Rini Herlina Ria Sari mengatakan bahwa dalam hal merubah prilaku masyarakat untuk tidak membuang air besar secara sembarangan pihaknya telah melakukan CLTS (community led total sanitation) yakni suatu pendekatan dengan memfasilitasi melalui proses sanitasi dan menginspirasi masyarakat serta memicu untuk selalu berprilaku hidup bersih.
"Upaya yang kita lakukan adalah bagaimana untuk merubah kebiasaan masyarakat tersebut. Kita tidak menggurui, tapi bagaimana masyarakat sebagai pemimpin yang sadar sendiri akan kesehatan mereka atau yang lebih dikenal dengan natural leader," ungkap Rini.
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :