Diskes Meranti Siapkan RTK untuk Tekan Angka kematian Ibu dan Bayi
Rabu, 15 Juni 2016 - 16:45:00 WIB
SELATPANJANG - Untuk menekan kematian ibu dan bayi, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kepulauan Meranti, saat ini telah menyiapkan sebanyak 5 Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Dengan harapan, angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Termuda di Riau ini dapat diminimalisirkan.
Dari data Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti data kematian ibu dan bayi pada 2015 lalu sebanyak 63 kasus yang terdiri dari 5 kasus kematian ibu dan 58 kasus kematian bayi.
Sementara pada 2016 ini, angka kematian ibu sebanyak 3 kasus dan kematian bayi sebanyak 25 kasus. Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti menilai bahwa angka tersebut masih di posisi aman dan belum mengkhawatirkan.
Terutama jika dibandingkan dengan data di Provinsi Riau. "Angkanya masih aman dan belum tinggi. Tetapi kita akan terus berupaya melakukan upaya menekan angka tersebut," ungkap Kepala Diskes, dr Irwan Suwandi, Rabu (15/6/2016).
Kelima RTK yang telah disiapkan tersebut yakni 4 di Puskesmas mampu Pelayanan Obstetru Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Diantaranya di Desa Alai, Desa Anak Setatah, Desa Tanjung Samak dan Kelurahan Teluk Belitung. Sementara satu lagi di Kecamatan Tebing Tinggi tepatnya di Jalan Utama Selatpanjang Kota.
Irwan menyadari betul dengan letak geografis Kepulauan Meranti. Dimana Kepulauan Meranti merupakan daerah berpulau dengan dibatasi selat, sehingga akses ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) masih menjadi penyebab tingginya tingkat kematian ibu dan bayi di daerah ini.
"RTK ini adalah rumah penduduk yang memenuhi syarat kesehatan dan kita kontrak selama 1 tahun, lengkap dengan perabotnya. Diperuntukkan ibu hamil yang rumahnya jauh dari Fasyankes atau di daerah sulit," ungkap Irwan.
Dikatakannya juga, bagi pengguna fasilitas ini tidak tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Selama di RTK, ibu hamil dan pendamping 1 orang juga mendapat biaya makan dan transport pergi-pulang dari rumah ke RTK yang besarannya sesuai SBU.
Untuk itu ia berharap agar ibu-ibu hamil yang berada di daerah yang sulit dan jauh dari Fasyankes agar mau memakai fasilitas kesehatan ini, sehingga angka kematian kelahiran bisa ditekan. Mengingat sejauh ini ibu hamil di Kepulauan Meranti masih sering melahirkan di rumah.
"Ibu hamil biasanya dirujuk ke RTK, 5 hari sebelum melahirkan," jelasnya
Dokter Irwan menjelaskan bahwa rumah tunggu kelahiran bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang akan segera melahirkan. Tunjuanya untuk memantau perkembangan ibu.
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :