Tarian Joged Sonde Meranti Wakili Riau ke Tingkat Nasional
Senin, 30 Mei 2016 - 14:38:45 WIB
SELATPANJANG - Kabupaten Kepulauan Meranti akan mewakili Riau dalam ajang nasional pada Parade Tari Nusantara di Provinsi Bangka Belitung bulan Juli 2016. Dengan mengusung sebuah tarian berjudul tarian Joget Sonde, Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil menyisihkan tujuh kelompok dari kabupaten kota lainnya.
Selain itu, kelompok dari kabupaten ini juga berhasil meraih juara umum karena di samping sebagai penyaji terbaik, juga mendapatkan Penata Musik Terbaik dan Pengelolaan di helat parade tari yang ditaja UPT Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Helat yang digelar di Anjung Seni Idrus Tintin itu berlangsung pada Kamis malam (26/5/2016). Tak tanggung-tanggung di panggung kompetisi yang sampai saat ini terus bersemarak setiap tahunnya itu, para peserta menampilkan karya-karya tari yang berangkat dari kekuatan lokalitas masing-masing daerah.
Hal itu sesuai pula dengan tema yang sudah ditetapkan oleh panitia pelaksana yakni sebuah garapan karya tari kreasi yang ide dan gagasannya bersumber dari kekayaan gerak tari yang masih hidup dan berkembang di daerahnya masing-masing.
Seperti halnya tari yang diusung oleh kabupaten Kepulauan Meranti, sebuah tarian yang berangkat dari pesta rakyat suku asli yang berada di Desa Sonde atau pun Desa Sokop di Kecamatan Rangsang Pesisir. Penari-penari adalah gadis suku asli di Sonde atau Sokop, berpakaian bawahan kain atau rok panjang terus baju kebaya lengan panjang ditambah selendang, masih sopan dan tidak menor, make up agak tebal dan aroma minyak wangi nya semerbak.
Aditya Werdana selaku koreografer mengangkat tari Joget Sonde yang masih dapat ditemukan di daerah Meranti. Ditarikan oleh lelaki dan perempuan, uniknya dalam pertunjukan itu, koregrafer sengaja mempersembahkan para penari perempuan yang berbadan gemuk. Tak heran kemudian, pertunjukan dari Kabupaten Meranti menjadi tontonan yang menghibur para pengunjung malam itu.
Lebih jauh dikatakannya, awal mengangkat tarian tersebut adalah ketika dirinya kuliah di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) dan dia melihat tarian ini tidak sama dengan tarian yang pernah ada.
Selaku penata geraknya, diakui Aditya tentu saja kesemua hal yang terkait dengan tarian aslinya diangkat sepenuhnya di atas panggung. Selebihnya yang dirubah eksplorasi gerak yang diciptakan berdasarkan keperluan estetika seni tari.
"Saya hanya mengemas supaya pertunjukan itu menarik dengan memberikan pola lantai yang baik, tanpa merubah gaya aslinya. Gambaran yang terpenting dalam tarian tersebut adalah tarian rakyat yang menghibur yang dipadukan dengan lagu Merpati Dua Sejoli dan Tanjung Kantung, untuk mempersiapkan tarian ini ke tingkat nasional saya akan berkunjung ke Desa Sonde dalam waktu dekat ini untuk mencari lebih dalam terkait tradisi ini," kata Aditya.
Adapun penyaji terbaik II dalam helat tersebut adalah Kabupaten Bengkalis dengan membawakan tarian berjudul Zapin Sekampung. Penyaji terbaik III, diperoleh Kabupaten Indragiri Hilir,harapan I dari Pelalawan, Harapan II dari Dumai dan harapan III dari kabupaten Kampar.
Dewan juri yang menilai dalam perlombaan itu terdiri dari para tokoh seni budaya dan juga pelaku tari di Riau maupun dari Nasional. Lima orang dewan juri malam itu diantaranya, SPN Iwan Irawan Permadi (Riau), Zulkifli ZA (Riau), Tengku Rahimah (Riau), Sentot (IKJ Jakarta), Ismunardi (TMII Jakarta).
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :