SELATPANJANG - Kabupaten Kepulauan Meranti kembali tidak henti-hentinya membuat sensasi dan kemudian menjadi sorotan.
Setelah heboh karena sempat menyatakan tak mengikuti perhelatan akbar MTQ Riau 2022, kini kabupaten termuda di Riau tersebut juga dikabarkan absen dari agenda level provinsi lainnya.
Kabupaten Kepulauan Meranti dipastikan asben dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Riau ke XV Tahun 2022. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya dipastikan ikut serta.
"Kita pastikan Kepulauan Meranti absen di Popda 2022 kali ini. Hal itu diketahui saat batas pendaftaran ditutup, tidak ada satu pun cabor yang mendaftar dan saya juga sudah kroscek ke masing-masing pengurus disana,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Riau, Boby Rahmat lewat kepapa bidang (Kabid) olahraga, Zulkifli Rahman pada, Rabu (15/6/2022) lalu.
Popda Riau tahun 2022 itu diikuti sebanyak 1.152 atlet dan pelatih official. Adapun cabang olahraga (cabor) yang di pertandingkan sebanyak tujuh cabor diantaranya, bola basket, bola voli indoor, bulu tangkis, pencak silat, sepak bola, sepak takraw dan tenis lapangan.
Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Kepulauan Meranti, Kurniawan Hadi Putra yang dikonfirmasi mengatakan absennya kontingen kabupaten termuda di Provinsi Riau itu dikarenakan permasalahan anggaran.
"Tidak dikirimnya kontingen Kepulauan Meranti ke Popda Riau dikarenakan persoalan anggaran. Dari awal sejak saya bertugas disini tidak ada DPA nya, itu artinya memang tidak dianggarkan untuk Popda ini," ungkap Kurniawan, Senin (21/6/2022) pagi.
Sementara itu Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Meranti, Rony Samudra SH menyayangkan sikap pemerintah. Menurut dia, ketidak pedulian pemerintah membuat Kepulauan Meranti terus bergerak mundur. Apalagi Popda ini merupakan ajang seleksi bagi atlet untuk berlaga di Popnas.
"Kita dari IPSI yang menaungi cabor Pencak Silat sangat menyayangkan ketidak ikutan di iven Popda ini, karena ini merupakan bagian dari rangkaian seleksi karir atlet untuk menuju Popnas. Harapan kita kedepannya, pemerintah daerah harus lebih siap lagi baik di segi atlet maupun penganggaran," kata Rony.
Disebutkannya jika ada atlet tidak bisa berangkat ke Popda karena tidak ada anggaran, itu merupakan tamparan keras untuk pemerintah daerah. Dimana menurut Rony, tidak jarang pihaknya merogoh saku sendiri dalam berbagai kejuaraan untuk mengharumkan daerah.
”Pemerintah harusnya malu kalau sampai tidak bisa kirim atlet ke Popda. Kita saja sudah sangat sering mengirimkan atlet di berbagai kejuaraan menggunakan anggaran pribadi. Begitu juga Kejurda yang akan digelar Juli mendatang, kita tetap memberangkatkan atlet karena kita sudah tahu itu juga tidak dianggarkan," pungkasnya.
Absennya Kepulauan Meranti dalam ajang Popda ini menambah daftar panjang kabupaten bungsu itu tidak mengikuti kegiatan di Provinsi Riau setelah sebelumnya juga menyatakan tidak mengikuti Porprov di Kuantan Singingi dan MTQ di Rokan Hilir.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :