Dinas PMD Upayakan Bantuan AMDK untuk BUMDes Kundur, Tahun Ini Terealisasi Rp1,5 Miliar
Selasa, 06 Agustus 2019 - 06:57:19 WIB
|
Ilustrasi |
Baca juga:
|
SELATPANJANG - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kepulauan Meranti melalui Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (UED) bersama dengan pemerintah Desa Kundur mengupayakan bantuan alat untuk air mineral dalam kemasan (AMDK).
Realisasi terhadap bantuan tersebut disalurkan pada tahun ini. Dimana pengolahan air gambut di desa tersebut yang dikelola oleh unit di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Usaha Sejati mendapat kucuran dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk pembelian mesin pengemasan AMDK.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kepulauan Meranti Ikhwani melalui Kepala Bidang Usaha Ekonomi Desa (UED) Sabarudin SSos mengatakan bantuan tersebut sebenarnya sudah akan dicairkan pada tahun 2018 lalu, namun mengingat dicairkan pada akhir tahun, pihaknya baru mau menerima pada tahun 2019 ini.
"Tahun 2018 lalu bantuannya sudah akan dicairkan, namun waktunya pada akhir tahun, sangat mepet, makanya realisasinya kita minta pada tahun ini," kata Sabaruddin.
Bantuan melalui program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal ( PIID PEL) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini dikucurkan pada tahap pertama sebesar 60 persen.
"Dari kucuran anggaran sebesar Rp1,5 miliar, kita baru mendapatkan 60 persen dari total anggaran yakni sebesar 800 juta. Tahapan pembangunan saat ini yakni adalah pemasangan mesin, menyusul izin AMDK nya juga sudah keluar," kata Sabaruddin.
Dikatakan Kepala Bidang Usaha Ekonomi Desa (UED) itu, dari 100 desa di seluruh Indonesia yang mengajukan bantuan pada tahun 2018 lalu, hanya Desa Kundur saja yang terealisasi bantuannya. Terhadap bantuan itu, Menteri Desa dan PDTT RI, Eko Putro Sanjoyo berencana akan datang untuk meresmikan.
Sekretaris Dinas PMD, H Edy M Nur mengatakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Kepulauan Meranti menambahkan setiap desa juga ada berkesempatan mendapatkan peluang bantuan yang ada, namun harus berdasarkan inovasi potensi yang ada di desa.
"Awalnya itu kita memang mengajukan ke Kemendes. Setiap desa berkesempatan untuk mendapatkan peluang bantuan ini, namun konsepnya harus jelas, desa itu mau dijadikan apa. Itu tergantung dari inovasi dari desa itu sendiri, kita bersedia mendampingi," kata Edy.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :