Diguyur Hujan dan Water Bombing, Meranti Nihil Hotspot
Kamis, 28 Maret 2019 - 17:26:00 WIB
SELATPANJANG - Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (28/3/2019) sore, Kepulauan Meranti terbebas dari hotspot.
Sebelumnya pada pagi hari sempat terpantau sebanyak delapan titik api di beberapa wilayah daerah berpulau tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti juga memastikan hal tersebut. Hal ini terjadi karena beberapa wilayah di Kepulauan Meranti diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sedang.
Kepala BPBD Kepulauan Meranti M Edy Afrizal mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Riau untuk melakukan pemadaman di wilayah yang tidak diguyur hujan.
Hasil dari koordinasi tersebut, BPBD Riau pun mengerahkan Helikopter jenis RA - 22582 (MI- 8R) yang dikemudikan Captain Sergei Andrianov melakukan water bombing sebanyak 43 sorti di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
"Desa Lukun masih terbakar, namun di sana tidak turun hujan. Makanya kita berkoordinasi dengan Satgas Udara BPBD Provinsi untuk melakukan water bombing," kata Edy.
Hingga saat ini Desa Lukun yang menjadi lokasi kebakaran masih dipantau oleh pihak BPBD bersama ratusan masyarakat dan tim pemadam PT NSP.
"Dua petugas BPBD masih berada di lokasi bersama ratusan masyarakat dan pihak perusahaan PT NSP untuk melakukan pemadaman. Api sudah padam, namun masih berasap," katanya.
Sementara itu, dua regu tim gabungan yang terdiri dari petugas BPBD Kepulauan Meranti, personel Polres Kepulauan Meranti, tim Koramil Tebingtinggi juga dikerahkan untuk melakukan pemadaman di Desa Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang.
"Dua regu kita kirimkan ke Desa Gayung Kiri. Namun karena di sana hujan tim diarahkan ke Desa Wonosari yang juga mengalami kebakaran," ungkap Edy.
Dirinya mengatakan hingga sore hari masih menunggu Informasi dari tim yang berada di Desa Wonosari, Kecamatan Rangsang.
"Kita masih belum dapat informasi karena tim belum sampai di lokasi," ujar Edy.
Edy mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah tidak ada titik api di wilayah Kepulauan Meranti. "hingga saat ini ini hotspot sudah nihil," ungkapnya.
Meski tak ada hotspot, namun pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita dari Karhutla yang nantinya bisa memicu terjadinya kabut asap," katanya.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :