SELATPANJANG - Ajang lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam Kepulauan Meranti diwarnai beragam masalah.
Selain mendiskulifikasi hasil pemenang pertandingan, Ketua Panitia juga diduga tidak membayar uang lelah kepada panitia di lapangan. Hal ini terungkap setelah adanya beberapa anggota panitia yang mengaku tidak dibayar kepada media.
Panitia dinilai tidak berlaku adil, karena mendiskualifikasi pemenang secara sepihak hanya karena ada laporan bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring. Namun sampai saat ini, laporan yang dimaksud belum disampaikan secara terbuka.
Persoalan hadiah lomba mancing itu terus saja menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti.
Karena persoalan ini makin runyam, pihak keluarga akhirnya meminta kepada pihak desa untuk membantu menyelesaikan persoalan itu dengan melakukan mediasi, bahkan sampai menempuh jalur hukum jika tidak ada kata sepakat.
Menanggapi persoalan itu, Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar kepada wartawan mengatakan pihaknya
berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan.
Setelah dilakukan komunikasi, namun pihak panitia dinilai tidak kooperatif dan terkesan lepas tangan.
"Kita sudah berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan, namun pihak panitia terkesan lepas tangan," kata Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar, Kamis (31/1/2019).
Seperti yang diketahui, di dalam brosur lomba mancing yang telah disebar, terdapat nama Burhanuddin sebagai ketua panitia. Dia juga diketahui sebagai Datuk Panglima Muda DPD Laskar Melayu Bersatu.
Setelah mencari berbagai informasi, akhirnya pihak desa yang ditunjuk keluarga untuk menyelesaikan permasalahan ini bisa menghubungi Burhanuddin selaku ketua panitia. Namun ketua panitia tidak mengaku jika dia bertanggung jawab atas permasalahan ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan ketua panitia, Pak Burhanuddin. Namun dia tidak mengaku bahwa dirinya adalah ketua panitia. Dia malah mengatakan tidak tahu siapa ketua panitia yang sebenarnya," ungkap Zaujar.
Terkait hal itu, pihak desa tetap berupaya membangun komunikasi untuk meminta penjelasan yang pasti.
"Kami tetap berupaya menjalin komunikasi dan mencari siapa ketua panitia yang sebenarnya," ungkapnya.
Penulis : Ali Imron
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :