BATAM - Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir menjadi pembicara pada acara Tropical Peatland Roundtable Discussion, di Batam, Kepulauan Riau.
Acara tersebut mengangkat tema "Tantangan Pengelolaan Ekosistem Gambut dalam Perspektif Lokal". Diskusi Internasional Lahan Gambut di Batam ini dihadiri oleh para pakar dan peneliti gambut dunia
Hadir dalam acara itu Kepala Badan Restorasi Gambut Ir Nazir Fuad MSc, Deputy I BRG RI Dr Haris Gunawan, Ketua Masyarakat Lahan Gambut Internasional Prof Gerald Schmilewski, Peneliti Hutan dan Lingkungan Hidup Badan Pengembangan dan Inovasi Dr Agus Justianto, serta puluhan Akademisi serta Peneliti Lahan Gambut Internasional.
Dalam penyampaiannya, Irwan menjelaskan bagaimana upaya Pemda Kepulauan Meranti dalam melestarikan ekosistem gambut seluas 80 persen dari total wilayah dengan berbagai tantangan. Seperti rentan terhadap kebakaran lahan, abrasi ombak laut dan cukup susahnya memanfaatkan lahan gambut untuk pengembangan tanaman pertanian perkebunan.
Namun, berkat strategi dan keuletan masyarakat yang didukung penuh oleh Pemerintan Daerah, dapat menjadikan lahan gambut sebagai potensi daerah yang mampu mendukung kearifan lokal. Salah satunya dalam pengembangan sagu, kelapa dan kopi yang menjadi andalan Meranti sejah dahulu.
Selanjutnya, Irwan memaparkan pentingnya menjaga ekosistem gambut, dan Pemkab Meranti diakuinya sangat konsen terhadap pelestarian ekosisten gambut itu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat kanalisasi atau sekat kanal berguna untuk mengendapkan air di suatu kolam atau wadah penampungan untuk dialiri ke ekosistem lahan gambut agar tetap basah dan terbebas dari kebakaran.
Sejak sistem ini diterapkan, jumlah kebakaran hutan dan lahan gambut di Meranti berhasil ditekan. Dari ribuan hektar sampai menimbulkan bencana kabut asap ditahun 2016 menjadi ratusan hektar saja di tahun 2018.
Selain itu, dalam pelestarian ekosistem gambut di wilayah pinggir pantai, dikatakan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu lagi, pemerintan daerah bersama masyarakat terus menggalakkan penanaman mangrove, dan upaya ini menjadi salah satu yang paling efektif dan efisien dalam menyelamatkan bibir pantai Meranti dari ancaman abrasi.
Pemaparan Bupati Irwan tentang berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Meranti dalam memanfaatkan dan melestarikan ekosistem gambut di hadapan para pakar dan ahli lingkungan gambut dunia mendapat apresiasi dari para peserta diskusi.
Direncanakan puluhan peserta seminar yang terdiri dari para pakar dan ahli serta peneliti dunia bertitel doktor itu akan melanjutkan tournya ke Meranti. Jika tidak ada halangan, rombongan peneliti di bawah koordinasi Badan Restorasi Gambut RI akan sampai di Meranti pada tanggal 14 November 2018 mendatang. Kedatangan mereka di Kota Sagu untuk melihat langsung tanaman sagu, budidaya kolam ikan, kanal bloking, potensi kebun kelapa, kebun kopi, serta kunjungan ke kilang dan perusahaan sagu.
Adapun daerah yang menjadi tujuan adalah, Kecamatan Tebingtinggi Timur, tepatnya di Desa Sungaitohor, Desa Tanjung Sari dan Desa Lukun. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :