SELATPANJANG - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau sampai saat ini belum padam dan semakin meluas.
Kebakaran yang terjadi pada 9 Februari 2018 lalu ini masih dalam penanganan tim di lapangan yang saat ini api masih terlihat membara. Informasi terbaru dari BPBD Kepulauan Meranti, Karhutla tersebut luasnya sudah mencapai 200 hektar, bahkan kebakaran sudah melahap lahan konsesi milik PT National Sago Prima (NSP).
Lokasi kebakaran lahan yang berada di titik koordinat N 00°53'13.5" E 102°47'58.4" itu adalah kebun sagu masyarakat, semak belukar dan hutan.
Untuk memaksimalkan upaya pemadaman, BPBD Riau telah mengirim helikopter water bombing ke lokasi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger mengungkapkan, helikopter water bombing (WB) milik Sinarmas dikerahkan untuk membantu upaya tim darat memadamkan api Karhutla di Desa Lukun.
"Ya betul, hari ini kita sudah berkoordinasi dengan pihak sinarmas dan kita minta bantuan untuk mengirimkan helikopter WB ke lokasi guna mendukung upaya pemadaman api yang sedang dilakukan tim darat," ujarnya.
Apalagi, kata Edwar, Gubernur Riau sudah mendapat informasi mengenai adanya lahan yang terbakar di Desa Lukun, Kepulauan Meranti, dan memerintahkan upaya pemadaman.
"Untuk itu beliau memerintahkan saya mengambil langkah-langkah pemadamannya, baik itu melalui tim darat maupun dengan penyiraman air melalui udara," ungkapnya, saat dikonfirmasi, Rabu (14/2/2018).
Kalaksa BPBD Provinsi Riau tersebut juga sangat mengapresiasi kerja keras dari tim satgas Karhutla Kabupaten Kepulauan Meranti, bahkan kemarin BPBD Riau juga telah menambah bantuan pompa dan selang kepada BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sementara itu, Asisten Manager Public Relation PT Arara Abadi Sinarmas Forestry, Nurul Huda ketika dihubungi halloriau.com mengungkapkan, pihak Sinarmas sudah mengerahkan helikopter water bombing (WB) untuk membantu upaya tim darat memadamkan api Karhutla di lokasi kebakaran.
"Water bombing dilakukan sebanyak 43 kali dengan sekali berisi 4500 liter air. Areal yang terbakar sangat jauh dari areal oeprasional perusahaan berjarak lebih kurang 35 km dari pinggir lahan oeprasional perusahaan," jelas Nurul Huda. Koordinasi Sebelumnya, Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal mengaku telah melakukan koordinasi dengan staf BPBD Riau, terkait teknis kegiatan water bombing dengan tim helikopter dari udara.
"Selain dari darat, kita juga mendapat bantuan dari sisi udara untuk melakukan upaya pemadaman, water bombing sudah berkali kali, namun belum padam. Adapun hambatan di lapangan yang dihadapi yakni hembusan angin kencang dan luasnya areal kebakaran.
Sampai hari Rabu ini, kata Edy Afrizal, anggota Tim Satgas Karhutla gabungan masih berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Adapun kekuatan personel yang masih berada di lapangan, terdiri dari BPBD 45 orang, Polsek Tebingtinggi 6 orang, Koramil 5 orang, Pemerintah Kecamatan 3 orang, perangkat Desa, MPA dan masyarakat Desa Lukun 60 orang, Karyawan Kilang Sagu 30 orang dan Tim Fire PT NSP 28 orang.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)