TELUK KUANTAN - Isu dugaan pungutan liar pelantikan Kepala sekolah (Kepsek) di lingkungan Pemkab Kuansing mulai berkembang di tengah masyarakat belum lama ini.

Terkait isu tersebut, Wakil bupati Kuansing H Halim yang dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Rabu (31/1/2018) mengatakan, ada yang sudah datang kepadanya minta perlindungan. "Itu sudah datang tadi minta perlindungan dengan Wabup, saya sampaikan ndak urusan, silahkan dengan Bupati," ujar Halim.

"Kalian minta duit, kalian makan camodak (Nangka, red), Wabup konai (kena) gotah (getah) nak,"ujarnya kepada yang bersangkutan.

Oknum yang datang kepadanya tersebut diketahui bertugas di UPTD Kuantan Hilir Seberang.

"Minta perlindungan, dia dituduh mengumpul uang Rp10-20 juta terhadap Kepsek yang dilantik. Menangis ke siko (ke kantor,red) minta perlindungan, ambo (saya) ndak urusan itu,"kata Wabup.

Saat ditanya apakah memang benar ada pungli pelantikan Kepsek, disampaikan Wabup, kalau itu dirinya juga tidak tahu.

Oknum tersebut ingin mendatangkan Kepsek membuat pernyataan kalau hal tersebut tidak ada. "Dia ingin membersihkan diri ka ambo (saya),"ujar Wabup dengan logat Taluknya.

Bahkan Wabup Kuansing setuju kalau memang benar, dilakukan proses hukum terhadap oknum yang melakukan pungli terhadap pelantikan. "Saya setuju kalau memang diproses hukum, karena itu sudah tak betul,"ujar Halim.

Dikatakan Wabup, dalam menempatkan orang kita lebih memilih orang yang berkompeten dalam bekerja. "Bukan untuk kelompok, sekarang timbul kelompok,"katanya.

Untuk diketahui kata Wabup, sekarang ada yang masuk dari Pekanbaru, dari Rengat. "Itu saudara siapa ?,"ujarnya.

"Bekoar pula di Dinas tu, kau di situ, kau di situ, mengatur ini mengatur itu,"katanya.

Penulis : Robi Susanto
Editor : Yusni Fatimah