TELUK KUANTAN - Setelah sempat terjadi pertengkaran mulut antara pedagang dengan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kuansing Kamis lalu, saat ini seratusan lebih pedagang masih bertahan berjualan di pasar lumpur.
Pedagang tidak mau dipindahkan alasan tempat berjualan yang disediakan pemkab kuansing tidak layak dan terlalu kecil.
"Sempat terjadi pertengkaran mulut, kami tetap bertahan berjualan di pasar lumpur," ujar salah seorang pedagang yang ditemui halloriau.com Minggu (12/3/2017).
Dikatakannya, sudah seharusnya Pemkab Kuansing memikirkan tempat yang layak dan nyaman bagi pedagang agar bisa pindah ketempat yang lebih bagus.
"Kita sudah bilang kemarin, mau pindah tapi tempat yang disediakan harus layak," ungkapnya.
Menanggapi keluhan pedagang pasar lumpur tersebut, Ketua Komisi B DPRD Kuansing Rustam Effendi Minggu (12/3/2017), akan memanggil Pemkab Kuansing mempertanyakan motivasi Pemkab memindahkan pedagang dengan cara tergesa-gesa.
"Kepentingannya apa sekeras itu memindahkan pedagang, ingin bangun apa disitu ?," tanya Rustam Effendi.
Dewan kata Rustam, akan menyampaikan kronologis kenapa pasar modern ini dibangun dulu, ini aspirasi dari pedagang pasar lumpur dan pemkab harus tahu itu.
"Kita setujui bangun karena kabupaten/kota diwajibkan memiliki pasar modern supaya tempat berjualan parkir tidak mengganggu ketertiban umum," jelas Rustam.
"Sekarang dipindahkan ke pasar rakyat, dan kita lihat pedagang berjualan diatas trotoar dan parkir kendraan dipinggir jalan ini kan sangat mengganggu," tambahnya.
Menurut politisi Nasdem ini, mungkin pemerintahan sekarang tak tahu asal usul kenapa pasar modern ini dibangun.
"Silahkan mengambil kebijakan, tapi harus ada komunikasi yang baik, kan belum juga akan dibangun pasar lumpur ini," katanya.
Penulis : Robi Susanto
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :