Lahan Perkebunan Jungkir Balik oleh PETI
Sekda Kuansing Prihatin Kehidupan Warga Singingi dan Singhil
Sabtu, 18 Februari 2017 - 16:03:51 WIB
TELUK KUANTAN - Tak dapat dibayangkan bagaimana kondisi kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah Singingi dan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau saat ini. Karena dampak dari aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang menjamur sampai memporak-porandakan areal perkebunan masyarakat.
"Kita lihat sekarang kondisi didua Kecamatan yakni Singingi dan Singingi Hilir, aktivitas PETI tidak hanya marak di sepanjang aliran Sungai Singingi, tapi sudah merambah ke areal perkebunan masyarakat,"ujar Sekretaris daerah (Sekda) Kuansing, H Muharman saat bincang-bincang dengan halloriau.com, Jumat (17/2/2017).
Sekarang kata Muharman, masyarakat yang menggantungkan hidupnya terhadap hasil perkebunan, baik karet maupun sawit, terutama yang tinggal di daerah tepi jalan Nasional dan sekitarnya sudah cukup sulit akibat minimnya lahan perkebunan yang sudah digarap menjadi tambang emas ilegal.
"Dulu ada kebun karet atau sawit untuk memenuhi kebutuhan hidup jangka panjang, sekarang sudah habis ditambang dan kebun menjadi rusak dan berubah menjadi gurun pasir,"ujarnya.
Hal ini tentunya cukup merugikan bagi masyarakat sendiri, karena kebun yang sudah digarap menjadi tambang emas ilegal tidak bisa lagi dimanfaatkan. Bahkan aktivitas PETI ini terang-terangan dilakukan di tepi jalan Nasional.
"Kita lihat dulu di daerah Singingi dan Singingi Hilir banyak kebun karet dan sawit, sekarang sudah mulai habis karena lahan dialihkan untuk kegiatan PETI,"katanya.
Dirinya berharap, bagi masyarakat yang masih memiliki lahan yang utuh untuk tidak dirusak, karena ini akan mengancam kehidupan anak cucu kemenakan ke depan. "Hasilnya hanya sesaat, tapi rusaknya luar biasa,"katanya. (Adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :