Saat ini, Dishub Kuansing sudah mengutus staf ke Jakarta menemui pihak Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat agar memberikan arahan, serta melakukan konfirmasi untuk mencari penyedia jasa agar peralatan bisa segera dibenahi. Sehingga bisa dilakukan pemulihan ulang terhadap fungsi alat, dan bisa mencapai akreditasi.

"Sekarang tengah kita upayakan agar unit pengujian dibenahi sesuai keinginan Kementerian Ditjen Perhubungan Darat. Setelah dilakukan kalibrasi ulang oleh Kementerian, baru bisa kita buka. Target kita dua atau tiga minggu ini bisa dibuka lagi, tergantung apakah penyedia jasa bisa secapatnya turun untuk membenahi peralatan yang ada," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kuansing, Asmari didampingi Sekretaris Hendryanto saat ditemui halloriau.com, Rabu (19/8/2018).

Asmari juga menyampaikan penyebab ditutupnya alat uji kir milik Pemkab Kuansing belum lama ini, ini dikarenakan peralatan yang sudah berumur belasan tahun dipasang sejak tahun 2002 lalu. Sementara Ditjen menginginkan agar peralatan dilakukan kalibrasi ulang. "Karena peralatan sudah lama, kemungkinan ada setelan yang tidak tepat maka harus dilakukan kalibrasi ulang," ujar Asmari.

Tidak hanya tempat uji kir di Kuansing saja yang ditutup, katanya, tapi ada 300 tempat uji kir yang ditutup oleh kementerian tersebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Dishub katanya, akan berusaha semaksimal mungkin melakukan kalibrasi dan pemeliharaan terhadap peralatan yang ada agar bisa terakreditasi. "Ini juga mengingat anggaran kita yang terbatas, kita harapkan pemeliharaan nanti bisa mencapai akreditasi," katanya.

Penulis : Robi Susanto
Editor  : Fauzia