Belum Ada Tersangka, Polres Kuansing Masih Selidiki Pencemaran Sungai Bawang
Selasa, 04 September 2018 - 14:11:08 WIB
TELUK KUANTAN - Pihak Kepolisian resort (Polres) Kuansing masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan pencemaran lingkungan aliran Sungai Bawang di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir. Sumber pencemaran diduga berasal dari kolam limbah PT Sinar Utama Nabati (SUN) yang beroperasi di F5 Sungai Bawang, Kecamatan Singingi.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, jadi masih menunggu hasil dari mereka,"ujar Kapolres Kuansing, AKBP Fibri Karpiananto, SH,S.Ik yang dihubungi halloriau.com, Selasa (4/9/2019).
Disampaikan Kapolres, untuk bukti-bukti tengah diolah oleh dinas lingkungan hidup. "Kita masih lakukan lidik,"tegas Kapolres.
Dari pemberitaan sebelumnya, warga Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir kembali dihebohkan adanya pencemaran limbah yang mencemari aliran sungai mereka diduga berasal dari kolam limbah PT Sinar Utama Nabati (SUN) yang beroperasi di F5 Sungai Bawang, Kecamatan Singingi.
Warga menduga, limbah yang mencemari aliran sungai tersebut berasal dari limbah perusahaan yang beroperasi di bagian hulu sungai. Tercemarnya aliran sungai di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir baru diketahui warga, Jumat (31/8/2018) pagi.
Bahkan warga terlihat berbondong-bondong mengabadikan aliran sungai mereka yang tercemar limbah. Sebagian terlihat mengambil sampel air. Juga tampak banyak ikan mati akibat tercemarnya aliran sungai di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir ini.
"Tercemarnya sejak kemarin (Kamis,red), tapi parahnya hari ini (Jumat,red) air sungai berubah menjadi hitam,"ujar Rio warga Petai, Singingi Hilir kepada halloriau.com, yang berada di lapangan, Jumat, (31/8/2018).
Disampaikan Rio, setelah kita telusuri limbah diduga berasal dari PT SUN yang beroperasi di F5 Sungai Bawang, Kecamatan Singingi.
"Banyak ikan ditemukan mati, kami minta tutup pabrik sebelum ada putusan,"katanya.
Sementara pihak PT SUN sendiri sejauh ini belum bisa dikonfirmasi atas tercemarnya sungai di wilayah Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir diduga akibat limbah dari perusahaan tersebut.
Penulis: Robi Susanto
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :