PEKANBARU - Perdana buka, event Bele Kampung yang di taja Yayasan Begawai Riau Independen di Desa Wisata Buluhcina, Siak Hulu, Kampar dimulai dengan Sarasehan diskusi, serta antusias masyarakat tempatan untuk menyaksikan event tersebut juga tinggi.
Untuk diketahui, Bele Kampung (Memelihara Kampung) merupakan bentuk ritual yang terdiri dari berbagai kegiatan adat istiadat, serta doa-doa yang dilakukan pemimpin adat atau suku, dengan tujuan membersihkan kampung dari hal-hal negatif (marabahaya).
Dan kegiatan ini merupakan elaborasi tujuh masyarakat adat yang ada di Provinsi Riau menggunakan pendekatan seni dan budaya tradisi, yang mana akan berlangsung selama 3 hari mulai hari ini, 1 April sampai 3 April 2024 mendatang.
Selain itu, program Bele Kampung ini merupakan pengusulan Yayasan Begawai Riau Independen dan lulus sebagai penerima Dana Indonesiana dari lebih dari 7.000-an pengusul seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari Program Pendayagunaan Ruang Publik Kemendikbud RI tahun 2023 dan dilaksanakan pada tahun 2024.
Ketua Yayasan Begawai Riau Independen, Benie Riaw atau yang akrab disapa Babe menyebutka,n hal yang mendasari even Bele Kampung, yakni semangat dan cinta kampung halaman yang direpresentasikan dalam berbagai rangkaian kegiatan tradisional yang memang melekat dengan kampung halaman.
"Selama ini kita merasa punya tanah. Dan setiap orang selalu ingin pulang kampung walaupun sejauh mana merantau, tapi kita tak benar-benar tahu apa esensi dari kampung halaman itu," ucap Babe di Ruang Terbuka Hijau Desa Buluhcina.
"Makanya kami menghadirkan berbagai kegiatan tradisional di sini sehingga esensi dari kampung halaman itu lebih mengena dan terasa," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Buluhcina, Azrianto mengapresiasi kegiatan Bele Kampung yang digelar Yayasan Begawai Riau Independen.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada yayasan begawai riau independen yang telah menggelar acara bele kampung ini di desa wisata buluhcina, siak hulu, kampar," tuturnya.
Semoga, sambungnya, acara Bele Kampung ini bisa memberi manfaat bagi khalayak ramai.
"Apalagi desa buluhcina ini sendiri merupakan salah satu desa di riau yang paling lama terdampak banjir. Kemaren ini sempat dilanda banjir selama tiga bulan. Dan semoga dengan adanya bele kampung ini dapat bermanfaat bagi masyarakat RIAU, khususnya bagi masyarakat buluhcina," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mohon maaf kalau fasilitas yang disediakan tidak seutuhnya enak dipandang mata.
"Intinya, kami masyarakat buluhcina menyambut dengan sangat gembira kegiatan ini (even bele kampung)," jelasnya.
Atas dasar itu, kata Azrianto, memang tak butuh waktu lama untuk menyatukan persepsi masyarakat.
"Persiapan kami dari desa memang tak banyak dan tak lama. Paling seminggu dan desa kami siap menjadi tuan rumah acara bele kampung," jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini akan memberikan dampak positif ke Desa Buluhcina yang sudah ditetapkan sebagai desa wisata di Kampar, Riau.
Kegiatan ini tentunya menjadi pemicu bagi wisatawan luar daerah dan diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
"Bahkan, sampai sekarang, di desa buluhcina ini masih menjadikan bele kampung sebagai salah satu adat dan tradisi, yang hingga kini masih dipertahankan," tuturnya.
Kemudian, Art Director Event Bele Kampung, Fachrozi Amri memaparkan beberapa kegiatan yang di laksanakan di even Bale Kampung.
"Jadi ada beberapa kegiatan yang kita laksanakan, yaitu pertama lokakarya budaya/tradisi yang merupakan kegiatan yang dikhususkan pada kebudayaan. Kedua sarasehan diskusi, ketiga coaching clinic ekologi," sebutnya.
Kemudian, sambungnya, keempat ada konser seni yang merupakan pertunjukan kolaborasi pertunjukan sastra, musik, tari, teater, seni rupa yang dimeriahkan dan diikuti anak-anak sebagai talent/pelaku.
"Lalu ada pameran seni atau art bazar masyarakat tradisional, yang mana ini merupakan pameran yang menampilkan potensi-potensi yang berada di masing-masing daerah, seperti kerajinan tangan, makanan khas, pakaian adat dan lainnya," urainya.
Disisi lain, tambahnya, jenis perlombaan permainan rakyat yang akan dilaksanakan yakni permainan gasing, guli atau kelereng, congklak, sengki dan lain-lain.
"Dan untuk 3 april 2024, akan digelar konser seni pertunjukan kolaborasi tradisi dan kontemporer, di antaranya, sastra, musik, tari, teater hingga seni rupa," ujarnya.
"Yang mana para penampil adalah mereka yang mewakili masyarakat adat, seperti dari suku anak rawa, suku sakai, suku talang mamak dan lain-lain. Ada tujuh suku masyarakat adat yang terlibat dalam acara bele kampung ini," bebernya.
Fachrozi menyebut, walau serangkain kegiatan tersebut merupakan kegiatan tradisional, namun tetap disuguhkan menyesuaikan dengan tren kekinian, dan akan ditayangkan secara langsung secara live streaming.
Penulis: Rivo Wijaya
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
