www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Bupati Bengkalis Harap Kepala Sekolah Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan
 
Kemenangan Amerika di Afghanistan Tinggal Impian
Minggu, 04 Februari 2018 - 05:17:45 WIB

AFGHANISTAN - Paska 16 tahun berperang di Afghanistan, sejumlah ahli mulai berhenti mempertanyakan kemenangan seperti apa yang bisa diraih Amerika. Mereka kini berbalik dan mulai menimbang kekalahan macam apa yang akan dialami Amerika.

Ambisi Amerika memenangkan perang di Afghanistan kini sudah pupus dan masa depan Afghanistan menjadi tak menentu.

"Saya kira sekarang ini tidak ada lagi pengamat yang melihat perang Afghanistan bisa dimenangkan (AS)," ujar Laurel Miller, pengamat politik di RAND Corporation dan perwakilan khusus Kementerian Luar Negeri AS untuk Afghanistan dan Pakistan.

Sejumlah pengamat menilai, setelah menghabiskan dana perang lebih dari USD 100 miliar dan ribuan nyawa melayang, setelah dua pekan paling berdarah di Kabul, Amerika kini tampaknya memilih status quo.

Miller menyebut strategi AS kini adalah 'mencegah kalahnya pemerintah Afghanistan dan mencegah kemenangan Taliban' selama mungkin. Cepat atau lambat, suka tidak suka, Amerika dan Afghanistan, akan menghadapi akhir perang.

Dilansir dari laman the New York Times, Kamis (1/2), menurut pakar Afghanistan dari Carnegie Endowment for International Peace, Frances Z Brown, ada beberapa skenario yang bisa terjadi.

Skenario pertama, koalisi Amerika akan mengabaikan upaya untuk membentuk negara terpusat dan memberikan kesempatan kepada rakyat Afghanistan untuk membangun negara mereka sendiri dari bawah.

Itu artinya pemerintah pusat hanya sebagai perantara di antara para pemimpin lokal dan pemimpin perang. Idealnya, seiring berjalannya waktu, Afghanistan akan menjalankan ekonominya kemudian merangkul demokrasi dan akhirnya mencapai perdamaian dan stabilitas.

"Tapi dari kasus yang sudah-sudah ini semua butuh waktu bergenerasi," ujar Brown.

Skenario ini menuntut toleransi bagi kehadiran Taliban di kawasan terpencil dan kondisi bisa memicu kemelut krisis lebih pelik.

Yang berikutnya adalah skenario ala Somalia.

Pemerintah Afghanistan akan melepaskan kota-kota besar dan beralih menjadi sistem federal, seperti yang dilakukan Somalia pada 2012. Kekuasaan bisa diraih oleh para tokoh masyarakat dan para pemimpin perang, termasuk Taliban yang bisa bangkit dari kawasan pedalaman.

Model Somalia ini bisa 'membantu' terjadinya perpecahan. Warga lokal bisa berupaya sendiri untuk berdamai dengan Taliban dan di beberapa daerah terpencil hal inilah yang sedang terjadi.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Bustami HY saat halalbihalal bersama Kepsek di Kecamatan Bengkalis.(foto: zulkarnaen/halloriau.com)Bupati Bengkalis Harap Kepala Sekolah Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan
DPC PKB buka penjaringan Bacabup dan Bacawabup Kepulauan MerantiMeski Punya Kader Unggul dan Diperhitungkan, DPC PKB Buka Penjaringan Bacabup dan Bacawabup Kepulauan Meranti
Satres Narkoba Polres Kuansing ungkap kasus di Sentajo Raya (foto/ultra)Dalam Satu Malam, Mata Elang Polres Kuansing Ungkap 2 Kasus Narkoba
  Alan Zhou selaku Vice President of NETA & President of Overseas Business Dept.(foto: istimewa)NETA Resmi Memulai Produksi Mobil Listrik Lokal di Indonesia
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat (foto/Yuni)Libatkan 10 Ribu Penari, Persiapan Lancang Kuning Carnival Riau Capai 70 Persen
Harga pinang kering di Riau alami kenaikan pekan ini (foto/int)Harga Pinang Kering di Riau Tembus Rp4.400 per Kg
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved