www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Masa Jabatan Pj Sekda Kampar yang Dikabarkan Maju Pilkada Sepekan Lagi, Dipertahankan atau Diganti?
 
Muslim di Selandia Baru Sering Jadi Sasaran Supremasi Kulit Putih, Tak Ditanggapi Aparat Setempat
Rabu, 20 Maret 2019 - 10:56:55 WIB

CHRISTCHURCH - Menteri Hukum Selandia Baru Andrew Little mengakui rencana penanganan kelompok ekstremis supremasi kulit putih belum rampung ketika terjadi serangan teror di Christchurch pekan lalu.

Dalam wawancara dengan media setempat, Andrew Little menjelaskan baru pada tahun lalu pihak Security Intelligence Service (SIS) melakukan penanganan kelompok kanan yang mulai bermunculan.

Pernyataan Menteri Little tidak mengejutkan umat Islam di Selandia Baru. Mereka selama ini sudah merasakan bahwa ancaman kelompok nasionalis kulit putih belum ditangani secara baik.

Dilansir dari Detik, seorang warga keturunan Eritrea Ibrahim Omer menyatakan, umat Islam terlalu diawasi oleh pihak berwajib, sedangkan kelompok ekstrimis kulit putih pada umumnya diabaikan.

Menurut dia, jika komentar-komentar pelaku penembakan tersebut disampaikan oleh orang Islam, pihak berwajib pasti akan menanggapinya secara serius.

"Saya yakin orang Islam yang berkomentar [soal kekerasan] seperti dia pasti akan mendapat masalah," katanya kepada ABC.

Menurut Omer, sudah banyak warga Muslim melapor ke polisi karena menjadi sasaran ekstremis supremasi kulit putih di Kota Wellington dan sekitarnya. Baik pelecehan secara online maupun di jalanan.

Dia mengaku mendengar banyak orang Islam setempat yang dikejar-kejar kelompok supremasi kulit putih yang penuh kebencian dan rasis.

"Sejumlah wanita juga diteriaki agar pulang kembali ke negara asalnya," ujar Omer.

"Kadang juga jilbab mereka ditarik sampai lepas," katanya.

"Kami sudah tahu ada masalah sebelum serangan itu. Tapi kami tak menyangka akan sebesar ini," tambahnya.

Hal ini dialami warga keturunan Somalia Adam Awad. Dia pindah ke Selandia Baru sejak 2001 dan kini dikaruniai empat anak.

Awad berharap kelompok supremasi kulit putih di Selandia Baru mendapat pengawasan lebih ketat.

"Kebencian mereka sangat kuat. Hal ini sudah rahasia umum di Wellington dan di seluruh negeri ini," ujanrya.

"Kami menjadi sasaran. Diteriaki 'kembali ke tempat asalmu'. Anak-anak dan keluargaku banyak mengalaminya," kata Awad.

Menurut Awad, orang-orang tersebut hidup secara terbuka di sekitar mereka.

"Mereka melecehkan orang di supermarket, bahkan di tempat olahraga," katanya.

Pelecehan ini, katanya, juga sudah sering disampaikan sejumlah jamaah masjid.

"Orang Islam dimonitor secara agresif, tapi para ekstremis sayap kanan tidak diawasi," ujarnya.

Mantan politisi Peter Dunne menyatakan perhatian terhadap aktivitas kelompok ekstremis sayap kanan sangat kurang selama ini.

"Saya tak mengatakan mereka tidak diawasi. Tapi sejauh ini belum pernah ada laporan tentang hal itu," katanya.

Meski demikian, Ibrahim Omer mengaku masih memiliki kepercayaan pada masyarakat Selandia Baru.

"Ketika jadi sasaran kebencian, saya bertanya-tanya apakah masih akan tinggal di Selandia Baru karena saya kira orang-orang seperti itu ada di mana-mana," katanya.

"Kemudian hal ini terjadi. Kami melihat reaksi masyarakat sini, dukungan mereka. Mereka datang ke masjid dan menangis," tuturnya.

"Mereka yang belum pernah berhubungan dengan orang Islam atau melihat masjid sama sekali, datang ke masjid, menangis bersama kami, berduka dengan kami," kata Omer.

Hal itu, katanya, yang menjadikan dirinya yakin masih adanya toleransi masyarakat Selandia Baru. (*)




Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Kampar, Yusri Masa Jabatan Pj Sekda Kampar yang Dikabarkan Maju Pilkada Sepekan Lagi, Dipertahankan atau Diganti?
Honda Stylo 160Honda Stylo Diklaim Laris Manis, Pemesanan Capai 10 Ribu Unit
ilustrasi kebun sawitSah! Rencana Tata kelola Kelapa Sawit Era Jokowi Dilanjutkan Prabowo
  istMasa Jabatan Pj Wako Pekanbaru Muflihun Berakhir 23 Mei, Mendagri Minta Pemprov Riau Usulkan 3 Nama
ilustrasi berbuka puasa.Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Riau, 29 Maret 2024
Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF HariyantoLancang Kuning Carnival Angkat Fesyen Lokal Riau ke Kancah Internasional
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved