Dituduh Berkhianat, Pimpinan ISIS Habisi Pengikutnya Sendiri
Senin, 22 Oktober 2018 - 15:07:08 WIB
IRAK - Delapan jenazah militan ISIS ditemukan oleh pasukan keamanan Irak pada Minggu (21/10/2018) kemarin. Menurut keterangan dari pihak berwenang di Irak, delapan orang militan tersebut diyakini telah dibunuh oleh pimpinan militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Abu Bakr al-Baghdadi disinyalir mengeluarkan perintah untuk membunuh para tokoh terkemuka ISIS lantaran dinilai tidak setia terhadap ISIS.
“Mayat-mayat itu ditemukan dengan luka tembak di bagian kepala di daerah antara Haditha dan Distrik Hit di Anbar,” ujar aparat keamanan kepada jurnalis Shafaq News, Minggu (21/10/2018). Demikian sebagaimana dilansir dari laporan Iraqi News melalui Republika.co.id, Senin (22/10/2018).
Berdasarkan catatan aparat keamanan setempat, delapan orang militan ISIS yang terbunuh itu diyakini berada dalam daftar sasaran yang dikeluarkan oleh al-Baghdadi dua pekan lalu.
Menurut laporan intelijen Irak belum lama ini, al-Baghdadi sebagai pimpinan militan ISIS telah mengeluarkan perintah untuk membunuh ratusan pengikutnya.
Karena Berkhianat
Al-Baghdadi memerintahkan untuk membunuh tokoh-tokoh terkemuka kelompok ISIS di Irak dan Suriah atas ketidaksetiaan mereka kepada ISIS. Laporan dari intelijen datang pada saat masa kritis saat kelompok militan ISIS kehilangan sekitar 90% wilayah yang dikuasai di Irak dan Suriah.
Sumber-sumber intelijen Irak menuturkan, al-Baghdadi merupakan orang paling dicari di dunia mengeluarkan perintah untuk membunuh 320 pengikutnya. Sebab para pengikutnya telah melakukan pengkhianatan terhadap ISIS. Para pengikutnya juga dinilai telah berbuat ceroboh sehingga menimbulkan kerugian besar terhadap kelompok ISIS di Irak dan Suriah.
Ads by Kiosked
Sementara itu, dari keterangan dari sumber-sumber intelijen dan keamanan, ada komandan berpangkat tinggi dalam daftar target al-Baghdadi. Di dalam daftar itu, ada nama-nama seperti Abu al-Baraa al-Anshari, Sief al-Din al-Iraqi, Abu Otham al-Tal Afari, Abu Iman al-Mowahed dan Marawan Hadid al-Suri.
Sekap 700 Sandera
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuturkan, ISIS menyekap hampir 700 sandera di wilayah Suriah, yang dikendalikan pasukan pimpinan Amerika Serikat. Putin juga mengungkapkan kelompok itu membunuh sejumlah sandera dan mengancam membunuh banyak lagi.
Saat berbicara di kota tempat liburan di Laut Hitam, Sochi, Putin menyebutkan beberapa warga negara Amerika Serikat dan Eropa termasuk di antara yang disandera. Putin menambahkan, ISIS sedang memperluas kendalinya atas wilayah di tepi barat Sungai Eufrat, yang dikuasai AS dan pasukan dukungan AS.
Putin tak memberikan keterangan rinci soal apa yang dituntut para penyandera.
“Mereka telah mengeluarkan ultimatum, tuntutan rinci dan memperingatkan bahwa kalau ultimatum itu tidak dipenuhi, mereka akan membunuh 10 orang tiap hari. Kemarin lusa mereka membunuh 10 orang,” ungkap Putin dalam forum diskusi Valdai di Sochi.
Kantor berita TASS melaporkan pada Rabu bahwa ISIS telah menyekap sekitar 700 sandera di provinsi Suriah Deir-al-Zor. Hal itu terjadi usai mereka menyerang perkampungan pengungsi di suatu wilayah yang dikendalikan pasukan dukungan AS pada 13 Oktober.
TASS melaporkah bahwa para milisi ISIS telah menculik sekitar 130 keluarga dan membawa mereka ke kota Hajin. Di Washington, militer AS mengungkapkan keraguannya atas pernyataan Putin itu.
“Kami telah memastikan bahwa ada serangan terhadap kamp IDP (pengungsi) di dekat (Deir-al Zor) pekan lalu, tapi kami tidak memiliki informasi yang menguatkan dugaan Presiden Putin bahwa ada sandera dalam jumlah banyak dan kami meragukan keakuratan (dugaan) itu,” tukas juru bicara Pentagon, Komandan Sean Robertson, dalam pernyataannya.
“Kami juga tidak mengetahui apakah ada warga negara AS di perkampungan tersebut,” sebut Robertson. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :