www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Honda CARE Hadir jadi Solusi Tepat Layanan Road Emergency
 
WNI Diculik di Malaysia, Pemerintah Bersikeras Tak Bakal Bayar Uang Tebusan Rp14,3 Miliar
Rabu, 17 Oktober 2018 - 14:56:55 WIB

JAKARTA-Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan tidak akan memenuhi permintaan uang tebusan sebesar empat juta ringgit atau sekitar Rp14,3 miliar yang dituntut kelompok penculik dua WNI di Perairan Semporna, Sabah, Malaysia.

Dua nelayan itu diketahui bernama Samsul Sagunim (40) dan Usman Yusuf (35) asal Sulawesi Barat.

Keduanya diculik ketika berada di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I pada 11 September 2018.

Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan pemerintah akan mengupayakan jalan lain untuk membebaskan mereka.

"Pemerintah takkan melakukan negosiasi, apalagi memberikan tebusan kepada kelompok kriminal. Tapi dari pengalaman sebelumnya, kami sudah mengetahui formula yang paling tepat untuk melakukan pembebasan," ujar Lalu Muhammad Iqbal, pada Selasa, 16 Oktober.

Namun begitu, Iqbal enggan menjelaskan formula pembebasan seperti apa yang kini tengah dilakukan.

Dia hanya menyebut, pemerintah akan menggunakan bantuan "orang ketiga" sebagai negosiator.

"Kami punya hubungan panjang dengan Filipina selatan, punya aset di hampir semua wilayah Filipina termasuk Kepulauan Sulu. Dan kita memanfaatkan aset-aset itu, hubungan dengan tokoh-tokoh di wilayah tersebut untuk pembebasan," sambung Iqbal, dikutip okezone.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia telah mengetahui lokasi kedua sandera yakni di Kepulauan Sulu, Filipina selatan. Identitas pelaku penculik juga telah diketahui, akan tetapi Iqbal enggan membeberkan.

"Kita sudah mengetahui siapa pelakunya. Sudah ada dalam informasi," katanya.

Ia menyebut upaya pembebasan kali ini terbilang sulit lantaran Kepulauan Sulu yang masih "panas" setelah operasi militer yang dilancarkan Presiden Rodrigo Duterte.

Sehingga pergerakan dari tim negosiator tak leluasa. Itu mengapa, Iqbal tak bisa memberi kepastian kapan dua WNI itu bisa dilepaskan.

"Kalau kita ingin secepat mungkin, tapi yang penting WNI bebas dengan selamat."

Sementara itu, pemerintah Indonesia menyesalkan sikap pemerintah Malaysia yang dianggap lepas tangan. Kata Iqbal, hingga saat ini pemerintah Indonesia tidak pernah menjalin kerja sama dalam usaha pembebasan tersebut.

Padahal kebanyakan kasus penculikan WNI oleh kelompok bersenjata berada di wilayah perairan Malaysia.

"Karena itulah saat peristiwa terjadi, Menteri Luar Negeri Indonesia langsung menghubungi Menlu Malaysia. Karena harusnya siapa pun yang tinggal di Malaysia apalagi bekerja legal dijamin keamanannya," tegas Iqbal.

Mengutip The Star, Komisaris Kepolisian Sabah, Datuk Omar Mammah mengatakan para penculik telah menghubungi keluarga korban pada 18 September dan kemudian mengontak pihak perusahaan.

Saat komunikasi dengan bos WNI itu, pelaku meminta uang tebusan tapi tidak memberikan tenggat waktu.

Tak hanya itu, Omar Mammah mengklaim telah mengidentifikasi pelaku dan kelompok yang terlibat dalam penculikan. Namun ia tak mau membuka informasi tersebut untuk saat ini. (*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Mekanik AHASS berikan layanan Honda Care untuk konsumen.(foto: istimewa)Honda CARE Hadir jadi Solusi Tepat Layanan Road Emergency
Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Aidil Amri (foto/int)DPRD Segera Panggil Disdik Bahas Keluhan Biaya Perpisahan dan PPDB Pekanbaru
RAPP menggelar orientasi 25 keterampilan kader Posyandu (foto/ist)RAPP Dukung Peningkatan Keterampilan Kader Posyandu Pelalawan dan Siak
  Plt Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H Asmar bersama Dinas PUPR saat meninjau jalan di Kecamatan Pulau MerbauTinjau Jalan Rusak, Bupati Asmar Pastikan Seluruhnya Akan Segera Dibangun dan Diperbaiki
Disperindag beberkan Pasar Induk Pekanbaru kembali ditunda beroperasi (foto/int)Relokasi Pedagang TPS AKAP ke Pasar Induk Pekanbaru Ditunda, Ini Penyebabnya
Polisi menetapkan tersangka pembubaran doa rosario di Tangsel (foto/int)Kecam Doa Rosario Dibubarkan di Tangsel, Juandy Minta Penegakan Hukum
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved