www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
PPDB SMPN Pekanbaru 2024 Dimulai 15 Juli, Ini Kata Kadisdik
 
Kakek Wan, Guru Sekolah Monyet yang Terkenal di Malaysia
Kamis, 05 April 2018 - 13:17:45 WIB

PEKANBARU-Mempekerjakan monyet, misalnya memetik buah kelapa dari pohon dan menjatuhkannya ke tanah adalah hal yang lumrah di Desa Padang Halban, wilayah utara Malaysia.

Ribuan monyet telah diajarkan bagaimana membantu "mengelola bisnis" selama empat dekade terakhir oleh seorang pria yang dikenal dengan Kakek Wan, di sebuah desa kecil Padang Halban, di sebelah utara negara bagian Kelantan.

Dengan sedikit biaya, orang-orang di seluruh negeri mengirim monyet mereka ke 'sekolah' ternama itu.

Di sana, monyet mengenakan rantai kecil seperti kalung anjing dan dilatih untuk memanjat pohon keluarga palem itu, kemudian memetik buah kelapa.

Mengajari monyet untuk memetik buah telah menimbulkan gelombang protes dari kalangan pecinta hewan. Mereka menganggap tindakan tersebut sebagai kekejaman terhadap hewan.

Namun, Kakek Wan, yang memiliki nama asli Wan Ibrahim Wan Mat, bersikeras memperlakukan hewan primata itu dengan baik.

"Mereka seperti anak-anak kita," kata pria berusia 63 tahun itu. "Ketika mereka menjatuhkan buah, kita menunjukkan kepada mereka kasih sayang," tambahnya.

Dia melatih monyet Macaca berukuran sedang, yang dapat ditemukan di seluruh Malaysia, Indonesia, dan Thailand selatan.

Hewan-hewan lincah tersebut kebanyakan ditemukan di wilayah hutan hujan, namun habitat asli mereka telah dirusak oleh manusia.

Dengan begitu, banyak dari monyet-monyet yang tersesat di desa-desa dan perkotaan.

Kakek Wan pertama kali tertarik melatih monyet ketika usianya menginjak 20-an tahun.

Saat itu, dia melihat monyet memanjat pohon kelapa dan memetik buahnya. Kemudian dia melatih para monyet dan keahliannya menjadi buah bibir di masyarakat.

Setelah itu, diberitakan tribun, banyak orang yang mengirimkan monyet-monyet untuk dilatih Kakek Wan.

Kelapa menjadi komoditas bisnis yang besar di Malaysia, dengan hasil produksinya mencapai 700 juta setiap tahun.

Negara itu juga merupakan rumah bagi petani kecil yang tak terhitung jumlahnya, beberapa di antaranya mempekerjakan monyet saat panen.

Setiap monyet menghabiskan waktu yang berbeda-beda untuk dapat lulus dari sekolah itu, tergantung daripada masing-masing monyet.(*)








Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal.(foto: int)PPDB SMPN Pekanbaru 2024 Dimulai 15 Juli, Ini Kata Kadisdik
LLDIKTI Wilayah XVII sosialisasi KIP-K di UIR.(foto: mcr)Sosialisasi KIP-K di UIR, LLDIKTI Wilayah XVII: Peran Yayasan dan PT Penting untuk Sukseskan Program
Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.(foto: int)Ikuti MTQ ke-42 Riau, Besok Kafilah Pekanbaru Berangkat ke Dumai
  Service AHASS siaga untuk pemudik.(foto: istimewa)AHASS Siaga Bantu Pemudik Servis Motor Honda
NETA V.(foto: istimewa)Makin Populer, Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto bersama Menhub RI.(foto: sri/halloriau.com)Dukung Gebyar BBI/BBWI, Menhub Beri Bantuan 'By The Service' ke Pemprov Riau
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved