www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Sabtu Pagi 6 Hotspot Terdeteksi di Riau, Titik Api Nihil
 
Tak Yakin Palestina dan Israel Siap Berdamai, Trump Peringatkan Soal Permukiman Yahudi
Senin, 12 Februari 2018 - 14:19:47 WIB

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan permukiman Israel mempersulit proses perdamaian dengan Palestina. Ia mendesak Israel memperhatikan masalah tersebut. Dilansir di BBC, Senin (12/2/2018), komentar terbaru pemimpin AS tersebut muncul dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu oleh surat kabar Yisrael Hayom.

Ia mengatakan, permukiman adalah sesuatu yang sangat rumit dan selalu menjadi kendala mewujudkan proses perdamaian."Jadi saya pikir Israel harus sangat berhati-hati dengan permukiman," katanya.

Trump juga mengatakan kepada surat kabar Israel tersebut dia tidak percaya orang-orang Palestina dan Israel siap berdamai. "Kami akan melihat apa yang terjadi. Saat ini orang-orang Palestina tidak berdamai, mereka tidak masuk ke dalamnya. Mengenai Israel, saya tidak yakin mereka juga tertarik untuk berdamai sehingga kita hanya perlu menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata Trump saat mempresentasikan rencana perdamaiannya kepada pemimpin redaksi media surat kabar tersebut.

Lebih dari 600 ribu orang Yahudi tinggal di sekitar 140 permukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel pada 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Permukiman dianggap ilegal menurut hukum internasional, meskipun Israel membantahnya.

Dalam petikan wawancara yang dipublikasikan pada Jumat, Trump mengatakan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan hal besar untuk tahun pertamanya sebagai presiden. "Saya pikir Yerusalem adalah titik yang sangat besar dan saya pikir ini adalah poin yang sangat penting," katanya.

Ia mengatakan, menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan hal yang sangat penting bagi banyak orang. Ia mengaku telah memenuhi janji kampanyenya dengan keputusan tersebut.

Israel mengklaim seluruh kota sebagai ibu kotanya namun Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang diduduki oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 menjadi ibu kota negara Palestina masa depan.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan tidak akan lagi menerima AS sebagai mediator setelah pengakuan kontroversial atas Yerusalem. Presiden Trump membuat marah warga Palestina pada Desember lalu saat dia mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Dia juga mengancam akan menahan bantuan kecuali orang-orang Palestina sepakat untuk melakukan pembicaraan perdamaian. Bulan lalu PBB menyatakan keprihatinannya atas keputusan AS untuk menahan bantuannya hingga 65 juta dolar AS untuk sebuah badan yang mendukung pengungsi Palestina (UNRWA). (*)


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Sebaran titik panas di Riau.(ilustrasi/int)Sabtu Pagi 6 Hotspot Terdeteksi di Riau, Titik Api Nihil
Partai Demokrat.Terus Safari Politik, Achmad Coba Salip M Nasir di Pilgub Riau 2024?
Jorge Martin.
Marc Marquez Crash, Jorge Martin Kalahkan Pecco Bagnaia di Practice MotoGP Prancis 2024
  Hujan deras.(ilustrasi/int)Akhir Pekan, Hujan Diperkirakan Masih Guyur Pesisir Riau
Ketua DPD II Partai Golkar Dumai, Ferdiansyah mengembalikan berkas pendaftaran calon kepala daerah di kator DPC PDIP Dumai, Jumat (10/5/2024). Ferdiansyah Kembalikan Berkas ke PDIP Dumai Riau, Bakal Jadi Koalisi Besar di Pilwako Dumai 2024
ist.Telkomsel Angkat 3 Direksi Baru, Ini Profilnya
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved