Tanda-tanda Penyakit Difteri Belum Ditemukan di Inhu
Jumat, 15 Desember 2017 - 14:15:38 WIB
INHU - Penyakit Difteri yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium atau lebih dikenal Diftifteri, dampaknya sangat berbahaya. Cirinya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain.
Diketahui sampai saat ini, di Kabupaten Indragiri Hulu belum ada warga yang terjangkit penyakit Difteri. Seperti penjelasan Dokter THT RSUD Indrasari Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat, Dr Ibrahim Irsan Nasution, SP.
Dirinya menjelaskan, bahwasanya di Kabupaten Inhu dalam setengah tahun belakangan ini tidak ada ditemukan warga terserang penyakit Difteri, khususnya di RSUD Indrasari.
"Sebenarnya faktor penyebabnya dikarenakan kuman Diftifteri yang sudah lama ada. Ini juga sudah menjadi sorotan program nasional, bahkan Internasional. Kuman ini juga dapat ditemukan di beberapa daerah. Alhamdulillah setengah tahun belakangan ini tidak ada laporan tentang penyakit itu," ujar Dr Ibrahim kepada wartawan.
Dikatakannya lagi, dalam mengantisipasi terhadap terjadinya penyakit Difteri ketersediaan Vaksin Difteri memang sudah ada oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
"Untuk ketersediaan vaksin diferinya memang sudah disiapkan dari Dinas Kesehatan untuk menyangkal terjadinya penyakit Difteri. Dari Diskes nanti disalurkan ke RS, Puskesmas, Pustu-Pustu di setiap Desa jika memang terjadi," terangnya lagi.
Sementara itu, Kadiskes Inhu Muhammad Yunus melalui Kabid Pencegahan dan pengendalian Penyakit, Azwar mengatakan bahwa ketersediaan vaksin atau obat pencegahan Difteri tersebut bisa diorder dari Provinsi jika ada warga yang terjangkit penyakit.
"Di Kabupaten Inhu ada sekitar 8 orang dari Kecamatan Kuala Cenaku, tapi sementara masih dugaan saja, belum ada tanda tanda penyakit Difteri. Sudah 3 hari ke depan masih dalam penanganan kami," ujar Azwari.
Masih kata Azwari, dampak gejala penyakit ini bisa dilihat diantaranya tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu, radang tenggorokan dan serak, pembengkakan kelenjar pada leher. Masalah pernapasan dan saat menelan, cairan pada hidung, ngiler, demam dan menggigil, batuk yang keras, dan lainnya.
"Yang pastinya kita berharap masyarakat kita di Inhu tidak terserang penyakit itu. Kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengenali dampak penyakit Difteri. Dengan mengatur pola makan, melihat kondisi cuaca sekarang serta mengurangi aktifitas yang berlebihan," ajaknya.
Penulis : Mg2
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :