Polres Inhu Uraikan Tujuah Sasaran Ops Patuh Muara Takus 2019
Kamis, 29 Agustus 2019 - 17:55:59 WIB
INHU - Kepolisian Resor (Polres) Indragiri Hulu (Inhu) melaksanakan Giat Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Ops Patuh Muara Takus 2019 dengan tema "Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan Hukum masyarakat terhadap Perundang - undangan lalu Lintas", Kamis (29/8/2019) sekira pukul 08.30 Wib di Lapangan Apel Mapolres Inhu.
Bertindak sebagai pimpinan apel Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting, S.IK yang di wakili Waka Polres Inhu Kompol Roni Syahendra SH., S.IK., M.Si, Perwira Apel KBO Sat Lantas Polres Inhu Iptu Idrus, Komandan apel Kanit Patwal Satlantas Polres Inhu Ipda Renaldy Yudhistha I, STrK.
Giat Apel Gelar Pasukan dihadiri oleh Kakan Sat Pol PP Inhu H. Bobby Rachmat, S.STP, M.Si, Kabid Lalin dan Angkutan Dishub Inhu bapak Sarju, Ketua Senkom Inhu H. Umar CH, Perwakilan Jasa Raharja bapak Juni Ponto S dan Para Kabag, para Kasat dan para Kapolsek sejajaran Polres Inhu.
Waka Polres Inhu Kompol Roni Syahendra SH., S.IK., M.Si dalam membacakan amanat Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Drs. Widodo Eko Prihastopo, MM, perkembangan transportasi juga telah menginjak era digital. Dimana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman (Cukup menggunakan handphone). Modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut. Polisi lalu lintas terus berupaya melaksanakan program Kapolri yang disebut Promoter (Profesional-Modern-Terpercaya).
Sesuai amanat undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, kita diharapkan untuk :
1. Mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas (Kamseltibcar Lantas);
2. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas;
3. Membangun budaya tertib berlalu lintas; dan
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
"Keempat angka di atas, merupakan hal yang kompleks dan tidak bisa ditangani oleh polantas sendiri, melainkan sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak," ujar Roni.
Lebih jauh dijelaskan, Berdasarkan program Decade Of Action For Road Safety 2011-2020 (Doa) atau dekade aksi keselamatan jalan yang telah dicanangkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang bertujuan untuk mengurangi korban meninggal dunia pada tahun 2020 sebesar 50 %, para penyelenggara system yang terpadu yang tertuang dalam rencana umum nasional keselamatan (Runk) melalui 5 (Lima) pilar yaitu :
1. Manajemen keselamatan jalan;
2. Jalan yang berkeselamatan;
3. Kendaraan yang berkeselamatan;
4. Perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan;
5. Penanganan korban pasca kecelakaan.
"Jumlah korban meninggal dunia operasi patuh muara takus tahun 2018 sebanyak 20 orang, mengalami kenaikan sebanyak 13 orang atau 186% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 7 orang," terang Waka Polres.
Sedangkan itu tambahnya, jumlah korban luka berat operasi patuh muara takus tahun 2018 sebanyak 20 orang, mengalami kenaikan sebanyak 8 orang atau 67% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 12 orang.
Jumlah pelanggaran lalu lintas operasi patuh muara takus tahun 2018 sejumlah 11.258 pelanggaran mengalami penurunan sebanyak 4.702 atau 29,46% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 15.960 pelanggaran.
"Polri telah menetapkan kalender operasi patuh yang dilaksanakan menjelang hari jadi lalu lintas Bhayangkara ke-64, tahun 2019 ini yang akan dilaksanakan selama 14 hari, yang dimulai dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 11 September 2019, secara serentak di wilayah Provinsi Riau," pungkasnya.
Sasaran prioritas Ops Patuh Muara Takus 2019 adalah sebagi berikut :
1. Pengemudi menggunakan handphone;
2. Pengemudi melawan arus;
3. Pengemudi sepeda motor berboncengan lebih dari satu;
4. Pengemudi di bawah umur;
5. Pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm sni;
6. Pengemudi kendaraan bermotor menggunakan narkoba / mabuk;
7. Pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
Waka juga tegaskan kepada seluruh jajaran, perlu ditekankan dalam operasi ini, yakni mengucapkan doa kepada tuhan sebelum melaksanakan tugas, utamakan faktor keamanan dan keselamatan dengan mempedomani standar operasional prosedur yang ada, hindari tindakan pungli; dan lakukan tugas operasi patuh muara takus dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari masyarakat.
Penulis : Andri
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :