Sudah Bayar 7 Bulan Lalu Namun Instalasi Tak Terpasang, Warga Dusun Tua Kunjungi PLN Rengat
INHU - Sekitar 18 orang warga Dusun Tua Desa Keritang Kabupaten Inhil, mendatangi kantor PLN Rayon Rengat untuk mempertanyakan persoalan terkait meteran listrik yang belum dipasang di dusun tersebut, Senin (26/3/2018) siang.
Pasalnya, warga Dusun Tua itu sudah melakukan pembayaran Kwh untuk pemasangan meteran listrik di rumahnya sejak tanggal 1 Oktober 2017 lalu. Mereka melakukan pembayaran Kwh meteran listrik karena adanya permintaan dari CV Bintang Abadi yang bekerja sama dengan pihak PLN.
Salah satu warga Dusun Tua Helmida Sitorus kepada Halloriau.com mengatakan kalau sebagian Dusun Tua belum teraliri listrik, sedangkan sebagian dusun sudah teraliri listrik. Dengan adanya ajakan dari CV Bintang Abadi dan dilakukan rapat dengan warga, maka dirinya dan warga lainnya sepakat melakukan pembayaran Kwh listrik agar segera terpasang meteran.
"Pembayaran Kwh listrik sudah diselesaikan tanggal 1 Oktober 2017 lalu. Ada yang 1300VA dan ada juga yang 900VA dengan kisaran 851.000 (900VA) dan 1229.000 (1300VA). Tapi sampai saat ini, sampai 2018 tidak ada dipasang meterannya," ujar Helmida.
Diterangkannya lagi, KaBiro CV bintang Abadi Amin Samosir yang mengajukan warga untuk segera melakukan pembayaran Kwh dan berjanji pemasangan listrik tuntas sebelum natal. Namun sangat disayangkan sudah berjalan sampai 7 bulan meteran tidak masuk ke Dusun Tua tersebut. "Sebagian dusun tua sudah ter aliri listrik, sebagian belum lebih kurang dari 42 KK," katanya.
Dari pengakuan Helmida, ada warga dusun tua yang menggunakan token atas nama dia, sedangkan Helmida belum bisa memakai token tsb dikarenakan meteran belum masuk di rumahnya.
"Saya merasa aneh kenapa nama saya muncul ketika warga Dusun Tua yang sudah teraliri listrik, hendak membeli pulsa token dan muncul nama saya di situ," tanyanya dengan heran.
Untuk itu, harapan Helmida dan warga lainnya kepada pihak PLN meminta untuk menyelasaikan permasalahan yang sudah berlangsung ini. Meminta kejelasan dari pihak PLN terkait meteran dimasukan ke rumah mereka karena pembayaran sudah dilunasi.
Terkait ini, Manager Rayon Rengat Yulfendri saat memberikan keterangan bahwasanya pihak PLN dengan CV Bintang Abadi itu tidak ada hubungannya dengan hal tersebut. Bahkan Yulfendri juga mengatakan bahwasanya Biro CV itu terbilang tidak resmi alias ilegal.
"Pembayaran BP itu tidak boleh melalui Biro karena kerjanya biro itu hanya memasang instalasi saja kalau sudah terpasang instalasinya baru urus ke konsuil Jaserindo atau Intek. Karena keduanya adalah SLO sertifikat laik operasi lembaga inspeksi teknik tegangan rendah LITTR. Seharusnya pendaftaran ini dilakukan setelah jaringan listrik sudah ada, maka dari itu oknum Amin tadi harus dikonfirmasi melalui atasannya," ujarnya.
Kata Yulfendri pihaknya akan segera membantu permasalahan ini, maka dari itu warga harus bersabar sampai 60 hari ke depan untuk realisasi pemsangan jaringan listrik di dusun tersebut.
"Setelah travel jasa pemasangan atau work order keluar dengan masa kontrak 60 hari kedepan akan terealisasikan pemasangan jaringan listrik," terangnya.
Penulis: Andri
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
~2.jpeg)
