Inilah Data dan Kronologis Lengkap Peritiwa Satu Keluarga di Meranti Tewas Terbakar
SELATPANJANG - Kobaran api membumbung tinggi di udara Sabtu (23/9/2017) malam sekira pukul 21.00 WIB. Kebakaran yang terjadi di Jalan Bihun Gang Sempurna, Kampung Baru, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti itu menghanguskan tiga rumah yang terbuat dari papan.
Kebakaran rumah di kawasan padat penduduk tersebut tidak hanya menghanguskan bangunan, pemilik rumah yang tidak sempat menyelamatkan diri itu pun ikut terbakar bersama besarnya kobaran api.
Adapun korban jiwa terdiri dari seorang ibu dengan dua orang anaknya yang masih bayi dan balita. Mereka adalah Amei (30) dan kedua anaknya Cincia (4), Hansun (1). Mereka merupakan satu keluarga yang tinggal di rumah petak dua pintu. Sementara suami korban dikabarkan sedang berada di luar kota.
Kebakaran hebat itu terjadi justru saat Kota Selatpanjang dilanda hujan gerimis. Menurut kesaksian warga, api berasal dari rumah petak dua milik warga keturunan Tionghoa. Hanya berlangsung beberapa menit, kobaran api merambat ke rumah sebelahnya yang juga terbuat dari papan.
Di saat api sedang berkobar, warga sempat mendengar jeritan seorang perempuan meminta tolong sebelum kobaran api melahap tiga bangunan papan itu. Satu keluarga ini sebelumnya diduga telah tertidur pulas.
"Tadi ada jeritan seorang perempuan menjerit dan minta tolong. Namun suara teriakan menghilang saat api membesar," ujar saksi warga, Abeng.
Menurut cerita di lapangan, saat terbakar beberapa warga berteriak agar penghuni rumah bangun. Namun terlambat, saat akan ditolong warga, sekitar api sudah membesar dan sangat cepat melahap bangunan kayu (rumah petak) dua pintu itu.
Selang beberapa menit kemudian, BPBD Kepulauan Meranti mengerahkan 2 unit mobil kebakaran dengan 25 personel yang dibantu personil Polres Kepulauan Meranti sebanyak 20 personel dengan dibantu juga oleh warga sekitar.
Pj Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti M Edy Afrizal SE MH mengatakan untuk menjangkau TKP agak sulit lantaran akses jalan ke rumah yang terbakar tidak bisa dilewati mobil pemadam, sementara itu kerumunan warga juga menyulitkan proses pemadaman.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 22.40 WIB, ratusan warga tersebut memperlambat proses pemadaman.
Hanya sedikit bagi mereka yang membantu pemadaman. Selebihnya hanya menonton, bahkan ada yang hanya memfoto kebakaran. Padahal polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi.
Disampaikan Edy, api diduga berasal dari korsleting listrik. Ada juga yang menyebutkan api berasal dari lilin.
Hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan olah TKP. Belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib terkait kebakaran ini.
Hinggga bangunan ludes terbakar habis, warga masih saja mengerumuni lokasi kebakaran.
Pantauan di lokasi, sejumlah petugas tampak melakukan upaya identifikasi. Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib terkait kebakaran ini.
Dari olah TKP oleh petugas, terlihat tiga tengkorak berada di dalam puing puing bekas kebakaran. Tubuhnya gosong dan hanya menyisakan tulang belulang. Jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Selat Panjang untuk dilakukan proses lebih lanjut.
"Kita masih melakukan olah TKP," kata Kasat Reskrim AKP Rusyandi Zuhri Siregar.
Penulis: Ali Imroen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :