PEKANBARU - Seorang pria di Pekanbaru bernama Muhammad Iqbal ditangkap polisi usai membunuh anaknya yang masih berusia 5 bulan. Rupanya aksi itu dilakukannya karena kesal sang anak sering nangis.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry membenarkan motif pembunuhan tersebut. Motif diketahui dari pemeriksaan setelah pelaku ditangkap.

"Tersangka kesal karena bayi yang juga anak kandungnya ini sering menangis," kata Berry Juwana, Jumat (22/9/2023).

Berry mengatakan pelaku menghabisi korban dengan cara dicekik hingga dibanting. Bahkan, korban juga ditendang hingga akhirnya jatuh dari atas kasur.

"Saat diperiksa mengakui kalau anaknya dicekik, dipukul sampai jatuh dari kasur dan meninggal. Makanya psikologis akan kami cek juga," kata Berry.

Tak hanya sekali, Berry memastikan aksi percobaan pembunuhan sudah pernah 2 kali dilakukan pelaku. Namun untuk ketiga kalinya, sang anak tewas.

"Kejadian ini bukan pertama kali. Menurut keterangan saksi-saksi dan pelaku bahwa sebelumnya pernah juga (mencoba membunuh korban). Ada 2 kali," tegas Berry.

Diketahui, Muhammad Iqbal menghabisi anak kandungnya Aulia Putri Wibowo yang masih berusia 5 bulan. Aksi itu dilakukan, Selasa (19/9) di rumahnya di daerah Tenayan Raya, Pekanbaru.

Setelah membunuh korban, pelaku kabur meninggalkan rumah. Pelaku kemudian ditangkap di rumah orang tuanya di Jalan Angkatan 45 Pekanbaru, seperti yang dilansir dari detik. (*)

BERITA LAINNYA
Sekda Bengkalis Ingatkan UPT Puskesmas Pentingnya Pengelolaan Aset Capella Riau Gelar Honda Matic Day 2024 di Pekanbaru Ratusan Anggota PPS Dilantik, Ketua KPU Inhu: Jaga Integritas Gunakan 2 Maskapai, Bandara SSK II Pekanbaru Telah Layani 3.372 CJH Info Terbaru Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi: 62 Korban Tewas		Hasil MotoGP Catalunya 2024: Kemenangan Gemilang Bagnaia dan Kejutan Marquez Wako Dumai Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar dan Agam Pemprov Riau Tambah Bantuan untuk 8 Ruas Jalan di Pekanbaru Sore Ini Titik Api di Riau Tidak Terdeteksi 4 Kali Gempa Bumi Beruntun Guncang Bukittinggi, Masyarakat Diminta Tenang