DUMAI - Warga di Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai dibuat gempar dengan penemuan mayat perempuan yang terbungkus karung pada akhir pekan lalu. Ternyata jasad tersebut bernama Kartini warga RT 10 Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai.
Korban ditemukan di bawah jembatan Sungai Jalan Akasia area PT Arara Abadi RT 013 Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai.
Ada fakta lain yang mulai terungkap pasca penemuan mayat tersebut, seperti yang diungkapkan Ketua RT 10 Kelurahaan Gurun Panjang, Sunan Hariono.
Sunan Hariono menyebut, korban dan pelaku yang merupakan Suaminya, merupakan warga yang baru saja pindah dari pulau Jawa ke Dumai pada April 2023. Pelaku dan korban ini merupakan pasangan duda dan janda.
"Masing-masing punya anak satu. Anak kandung korban ini pelaku perempuan dan anak laki-laki merupakan anak tiri korban," katanya kepada halloriau.com, Senin (28/8/2023).
Hariono menjelaskan, keseharian korban dan pelaku merupakan seorang pedagang Bakso, sedangkan anak-anak korban tidak sekolah selama di Kota Dumai.
Dijelaskan, korban dan pelaku (suaminya) memang sering ribut, bahkan dirinya pernah diminta suami korban untuk menasehati korban, agar hidup rukun.
"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar rumah tangganya kembali harmonis. Bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," imbuhnya.
Harioni, menambahkan, dari keterangan pelaku (suami) menyebut bahwa korban selalu bersikap kasar kepada anak-anaknya. Bahkan korban sempat hendak membunuh anak tirinya, menggunakan sebilah pisau dapur. Untungnya pelaku sempat bertindak cepat dengan mengambil pisau dari tangan korban.
"Memang berdasarkan keterangan pelaku (suami) korban ini selalu kasar dengan anak anaknya, selalu marah tanpa sebab. Bahkan korban tidak memperbolehkan anak-anaknya untuk sekolah," sebutnya.
Hariono memaparkan, berdasarkan keterangan pelaku yang merupakan anak kandung dan anak tiri korban. Korban Dihabisi saat terlelap tidur dengan posisi terlentang, kemudian dipukul menggunakan palu besar di bagian dada hingga korban tewas.
"Setelah tewas, korban digulung menggunakan tikar kemudian dimasukan kedalam karung, lalu di buang oleh mereka bertiga (suami, anak kandung, dan anak tiri korban) ke dalam gorong gorong Jalan Akasia area PT Arara Abadi RT. 013 Kelurahan. Jadi antara rumah korban ke TKP penemuan korban itu cukup jauh," terang Ketua RT.
Bahkan, disaat mereka telah menghabisi nyawa korban, pelaku (suami) sempat mengumandangkan azan ditelinga korban, sedangkan anak anaknya membacakan doa. Hal itu dilakukan menurut penuturan anaknya sebagai ungkapan permohonan maaf. Korban sudah dikebumikan di RT 02 di Kelurahaan Gurun Panjang.
"Kalau kami melihat memang anak anaknya ini sudah lama memendam dendam kepada korban. Akibat perlakuan kasar ibunya kepada mereka," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton melalui Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Ramadhan Effendi mengungkapkan, setelah melakukan penyelidikan dan berdasarkan hasil otopsi dari sidik jari di badan korban. Pelaku pembunuhan memang orang dekat korban, yang merupakan Suami dan dua anak tirinya.
"Para pelaku pembunuhan berhasil kami amankan sehari setelah mayat ditemukan, kedua anak tiri yang diamankan masih dibawah umur, yang satu berusia 12 tahun perempuan dan 13 tahun laki-laki. " katanya.
AKP Bayu menjelaskan, suami korban saat ini sedang dalam pengejaran. Dan pelaku kabur disuruh anak anaknya.
"Memang awalnya ke dua pelaku tidak mengaku, namun setelah hasil otopsi dan sidik jari mereka sesuai dengan sidik jari yang ada pada korban, akhirnya mereka mengaku. Sednagkan suami korban saat ini sedang dalam pengejaran. Pelaku kabur disuruh anak anaknya," pungkasnya.
Penulis: Bambang
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
