PEKANBARU - Siang ini, Rudenim Pekanbaru menjadwalkan deportasi sekitar 20 orang WNA asal Bangladesh, Kamis (6/9/2018) melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Pemulangan paksa warga Bangladesh ini karena terkait berkas keimigrasian tidak lengkap dan dugaan akan keluar ke Malaysia tanpa melalui pintu resmi imigrasi.

"Jadwal deportasi hari ini pukul 11.00 Wib siang melalu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru," ujar Kepala Divisi Imigrasi Kanwilkumham Riau, Mas Agus Santoso kepada halloriau.com, Kamis (6/9/2018).

Pemulangan warga Bangladesh ini merupakan gelombang ke dua. Mereka, kata Agus akan diterbangkan terlebih dahulu ke Jakarta, baru kemudian ke kampung halamannya.

Semuanya terdapat 31 orang warga negara Bangladesh yang diamankan TNI AL di Dumai belum lama ini. Mereka diketahui hendak menyeberang ke Malaysia tanpa melalui pintu resmi pos Imigrasi.

Pemulangan ke Bangladesh ini dilakukan secara bertahap. Tahap kedua ini diperkirakan jumlah yang akan dideportasi mencapai 20 an orang.

"Kemungkinan sampai dengan 20 orang yang tersisa dari gelombang pertama lalu," pungkas Agus.

Seluruh imigran asal Bangladesh ini terdiri dari 30 pria dan 1 wanita diamankan pada 27 Juli 2018 oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Dumai. Mereka masuk dari Silinsing, Kota Dumai yang akan dikirim menuju Malaysia secara ilegal melalui jalur laut.

Sedangkan sembilan yang diamankan di Pekanbaru, semuanya adalah laki-laki. Mereka ditangkap saat hendak pergi ke Sumatera Utara. Lima orang diamankan dari bus saat hendak menuju Sumut, dan empat orang lewat Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Mereka yang 31 orang imigran ini diserahkan oleh Kantor Imigrasi Dumai pada Senin (6/8/2018) lalu. Sedangkan sembilan lagi, diserahkan oleh Kantor Imigrasi Pekanbaru baru-baru ini.

Penulis: Helmi
Editor : Yusni Fatimah