PEKANBARU - Kerja dengan tekun dilandasi pengabdian tugas Polri, kurang dari 5 bulan pada 2018 ini, Polres Siak berhasil ungkap kasus narkoba yang menjadi musuh besar negara Indonesia, serta melibas tersangka sebanyak 79 orang tersangka.
Para tersangka terdiri dari 71 laki-laki dan 8 wanita. Sebagian, telah masuk ke tingkat peradilan. Setengahnya, masih tahap penyidikan.
Kasat Reserse Narkoba Polres Siak, AKP Herman Pelani, kepada halloriau.com, Rabu (30/5/2018) sore, menuturkan para tersangka dominan sebagai pengedar.
"Para tersangka kita tahan untuk kepentingan penyidikan, sebagian sudah masuk proses pengadilan. Total barang buktinya, 48,99 gram sabu, dan ganja 6,16 gram,” ujar Herman.
Peran tersangka diamankan pada lokasi dan waktu berbeda. Kata Herman. sebagain besar pengedar narkoba, ada juga dari pemakai. Jaringan ini mengedarkan narkoba lebih mengarah kepada kalangan anak-anak remaja.
"Macam-macam peran mereka ini, ada yang mengaku sebagai pemakai saja, ada kurir, juga pengedar. Mereka rata-rata mengedarkan narkoba ke anak-anak remaja," sebut Herman.
"Itu sangat berbahaya, jelas sangat merusak generasi anak bangsa. Ini yang harus kita cegah," tegas Herman.
Tidak sampai disana, Herman juga mengamankan beberapa barang bukti lain, seperti kendaraan. Dimana kendaraan transportasi itu, bertugas meringankan pengiriman barang haram tersebut ketujuan.
"Ada dua unit mobil pribadi dan 10 unit sepeda motor dan puluhan unit telepon genggam," kata Herman.
Terkait senjata api, para pelaku tidak memilikinya bahkan saat penangkapan pun, tanpa adanya perlawanan berarti. Tambah Herman, pelaku ini mengincar remaja dan anak muda di Kabupaten Siak sebagai pelanggan.
Demi memudahkan aksinya, berbagai modus diperagakan, mulai dari memberikan barang haram itu secara gratis. Lalu setelah candunya masuk, para pelaku tak segan-segan membanderol harga barang itu.
"Pelaku menyasar remaja sebagai pembeli narkoba. Karena itu mereka kerap membawa narkoba dalam jumlah sedikit," tutur Herman.
Menurut Herman, sedikit atau banyak jumlah barang bukti, tetap saja narkoba membahayakan pemakainya, dan pihaknya akan terus mengawasi anak-anak muda di Siak agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkoba.
“Untuk ke sekolah sudah kita berikan penyuluhan tentang bahaya narkoba, bahkan hingga ke pegawai pemerintahan. Tujuan agar narkoba tidak ada lagi di Siak, bahkan jika ada oknum anggota polisi terlibat, pasti kami tangkap," pungkas Herman.
Penulis: Helmi
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :