Kaki Putus Jasad Wanita Terikat di Gorong-gorong Bukan karena Mutilasi
Rabu, 02 Mei 2018 - 16:00:30 WIB
PEKANBARU - Polda Riau telah menerima hasil otopsi jasad wanita yang ditemukan membusuk dan terikat di sebuah gorong-gorong Jalan Tuanku Tambusai Ujung Kota Pekanbaru, Selasa (1/5/2018) kemarin. Soal bagian kaki yang putus, ternyata bukan karena mutilasi.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian (Kasubbid Yanmed Dokpol) RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, mengungkapkan terpisahnya kaki perempuan tanpa identitas itu, bukan karena dimutilasi, tapi karena pembusukan. Demikian hasil otopsi dari rumah sakit Bhayangkara Polda Riau.
"Tidak ada tanda-tanda luka akibat mutilasi. Namun ditemukan adanya proses pembusukan daerah paha," ujar Supriyanto kepada halloriau.com, Rabu (2/5/2018).
Menurutnya, tewasnya korban sudah lama, yang diperkirakan sebulan yang lalu. Makanya, sebab itu tubuh korban mengalami proses pembusukan hingga ada semacam binatang pengerat yang menggigit di bagian paha kiri korban yang menyebabkan kakinya terpisah.
"Sangat dimungkinkan adanya binatang pengerat (tidak bertentangan dengan biawak) yang menariknya sehingga mengakibatkan pahanya lepas sejauh tiga meter dari posisi korban," terang Supriyanto.
Sementara itu, dari hasil tim forensik melakukan penyelidikan juga menemukan adanya beberapa luka di bagian dada, perut dan paha yang diakibatkan benda tajam dan tumpul. Selain itu, luka jerat tali plastik di leher korban diduga untuk menenggelamkannya.
"Penyebab meninggalnya akibat kekerasan benda tajam di tubuhnya. Untuk tali yang dijerat di lehernya bisa sebelum dan setelah (meninggal). Di leher ada kekerasan tumpul, tidak tahu akibat jeratan atau cekikikan. Yang jelas kalau kekerasan dilakukan sebelum meninggal," pungkas Supriyanto.
Lebih lanjut, jasad korban masih di rumah sakit Bhayangkara Polda Riau menunggu identitasnya terungkap oleh penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru masih melakukan penyelidikan. Dimana kematian korban ditemukan tidak wajar.
Sebelumnya, jasad perempuan ini ditemukan oleh tiga orang pencari rumput untuk makan ternak pada Selasa (1/5/2018) pagi yang mengira bau menyengat itu binatang. Ternyata mayat manusia yang diperkirakan berumur 25 sampai 35 tahun, tepat berada di dalam gorong-gorong tanpa identitas. Saat ditemukan kaki kiri sudah terpisah.
Data yang berhasil dihimpun, seorang bapak tua yang diperkirakan umur 76 tahun, mengaku korban yang tewas itu merupakan anaknya yang sudah 13 hari lamanya menghilang. Terakhir diketahui, posisi korban ditemukan persis tempat anaknya yang hilang saat mengambil air.
Rumahnya sendiri berada di depan gorong-gorong itu. Jaraknya tak begitu jauh. Namun bapak tua yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu tak tahu menahu kalau ada sesosok mayat di belakang rumahnya.
Penulis : Helmi
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :