www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
 
BPDPKS Tuding Bila Sawit Tumbuh di Eropa, Mereka Tidak akan Ribut
Kamis, 19 September 2019 - 11:21:53 WIB

JAKARTA - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Bustami mengatakan komoditas kelapa sawit sedang mengalami banyak tantangan.


Salah satunya penolakan dari Uni Eropa sebagai imbas dari regulasi European Union's Renewable Energy Directive (RED) II.
 
RED II mengklasifikan produk kelapa sawit sebagai komoditas bahan bakar nabati yang tidak berkelanjutan dan berisiko tinggi terhadap perusakan hutan (deforestasi) atau indirect land-use change (ILUC) (Delegated Regulation/DR Article 3 and Annex).
 
Dono mengisyaratkan aturan RED II dibuat Uni Eropa untuk menjegal industri kelapa sawit Indonesia agar tidak menyaingi produk minyak nabati, khususnya rapeseed produksi Uni Eropa.

"Sawit bisa tumbuh tidak di Eropa? Mungkin kalau bisa tumbuh enggak akan ada ribut-ribut seperti ini. Jadi, Anda nilai sendiri kenapa Eropa bikin aturan itu," ujar Dono di The Westin, Jakarta, Selasa (18/9/2019).
 
Meski demikian, BPDPKS akan terus menyosialisasikan bahwa kelapa sawit tidak seperti yang dituduhkan asalkan dikelola secara berkelanjutan. Apalagi, lanjut Dono, kontribusi kelapa sawit pada keuangan negara cukup besar, yakni Rp240 triliun pada 2018.
 
Saat ini India menjadi pasar utama kelapa sawit Indonesia dengan estimasi ekspor sebesar 9,7 juta ton. Disusul Uni Eropa sebesar 7,7 juta ton, lalu Tiongkok 6 juta ton, Pakistan 3 juta ton, dan Nigeria 2,5 juta ton.
 
"Pasar-pasar itu sangat potensial, di samping kami juga mengembangkan domestik demand melalui program B20, B30, dan dalam waktu dekat akan meluncurkan minyak goreng sehat pada bulan Oktober," imbuhnya dikutip medcomid.
 
Kinerja ekspor sawit Indonesia secara keseluruhan (CPO dan produk turunannya) pada 2018 tercatat naik sebesar delapan persen atau dari 32,18 juta ton pada 2017 meningkat menjadi 34,71 juta ton di 2018. Peningkatan paling signifikan dicatatkan oleh produk biodiesel yaitu sebesar 851 persen atau dari 164 ribu ton pada 2017 menjadi 1,56 juta ton pada 2018.
 
Sementara nilai sumbangan devisa dari kelapa sawit pada 2018 diperkirakan mencapai USD20,54 miliar atau menurun 11 persen dibandingkan dengan nilai devisa 2017 yang mencapai USD22,97 miliar. Hal ini salah satunya dipengaruhi harga rata-rata CPO yang menurun di angka USD595,5 per metrik ton atau menurun 17 persen dibandingkan rata-rata harga pada 2017 senilai USD714,3 per metrik ton. (*)




Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif
  Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
Bandar narkoba Kampung Dalam digerebek Polda Riau.(foto: mcr)Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak
Halalbihalal Golkar Institute.(foto: mimi/halloriau.com)Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved