www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Irvan Herman Masuk Kandidat Potensial Calon Walikota Pekanbaru, Komunikasi Politik Mulai Dijalankan
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


OPINI
Membalik Logika...
Rabu, 13 Desember 2017 - 17:38:56 WIB

KENAPA ya, di mata sekelompok organisasi yang katanya pro lingkungan, perusahaan hutan tanaman industri (HTI) itu pasti jelek? Tidak peduli pelestarian alam. Merusak lingkungan. Membakar lahan dan dicap dengan segala stigma buruk. Pokoknya perusahaan HTI itu seakan tidak ada benarnya. Apa benar begitu?

Banyak fakta yang dilakukan perusahaan HTI memperbaiki lingkungan hidup. Contohnya saja, penyelamatan ekosistem hutan gambut di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan Bukit Batu di Riau yang diprakarsai oleh grup Sinar Mas Forestry (APP). Grup Raja Garuda Emas (APRIL). Pesaing APP juga memiliki program restorasi ratusan ribu hektar kawasan hutan gambut yang bersandi Restorasi Ekosistem Riau. 

Untuk membantu pemerintah mengurangi bencana asap dari kebakaran lahan, SMF dan RGE seakan membuat perlombaan. Tanpa bantuan dua perusahaan itu, kerja keras pemerintah di bawah Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, selama 2 tahun terakhir, rasanya belum akan sesukses sekarang ini. 

Namun bagi sekelompok organisasi yang katanya pro lingkungan tersebut, program konservasi dan penanggulangan api dari perusahaan HTI adalah proyek pencitraan semata. Proyek itu dibuat hanya untuk menutupi keburukan yang dibuat selama ini.  Tapi sudah lah, mereka memang begitu. Kalau stigma sudah tercap, yang buruk-buruk saja yang terlihat. Hal yang baik disembunyikan. Atau paling komentarnya “ (yang baik) itu sudah menjadi kewajiban perusahaan,” . 

Sekadar berbagi pengetahuan buat orang awam. HTI adalah bagian dari hutan produksi negara. Ada dua poin yang terkandung di dalamnya. Yaitu “hutan negara” dan “hutan produksi”.  

Jadi HTI itu hutan negara. Bukan hutan milik pribadi. Negara hanya meminjamkan dengan jangka waktu tertentu. Negara hanya memberikan izin pakai. Ketika izinnya habis, hutan itu harus dikembalikan lagi kepada negara. 

Kedua, hutan produksi. Sesuai namanya, hutan produksi berarti untuk kebutuhan produksi, atau boleh diambil produknya. Kata memakai istilah petani, boleh dipanen. Produksi awal hutan produksi, awalnya dulu, adalah  panen kayu alam yang ditebang habis untuk kebutuhan bahan baku bubur kertas atau kertas. Setelah pepohonan alami bersih, perusahaan HTI menanam tanaman hutan baru yang memiliki umur pendek, seperti akasia atau eukaliptus. 

Selain hutan produksi, fungsi hutan negara masih ada lagi, yaitu hutan konservasi dan hutan lindung. Dua hutan itu tidak boleh diganggu gugat. Fungsinya adalah untuk kelestarian alam yang akan diwariskan kepada anak cucu kelak. 

Namun faktanya, hutan negara yang aturannya sangat ketat dan tidak boleh diganggu gugat itu, justru lebih banyak yang rusak. Dibandingkan dengan hutan produksi HTI yang diberi izin pakai perusahaan HTI, hutan negara yang pertanggungjawabannya murni pada negara justru lebih hancur karena dirambah. 

Contohnya Taman Nasional Tesso Nilo, sebuah suaka gajah dan harimau Sumatera  yang awalnya mencapai 83.000 hektar. Kini hutan konservasi itu hanya tersisa 15.000 hektar atau 16 persen lagi. Data dari Panitia Khusus DPRD Riau, yang dikutip dari situs antaranews.com, pada 26 Maret 2015, total hutan konservasi/lindung di Riau yang tersisa hanya tinggal 25 persen. 

Lalu mengapa sekelompok organisasi yang katanya pro lingkungan itu, tidak banyak menyuarakan penyelamatan hutan konservasi negara itu. 

Jawabannya, isu itu tidak seksi. Kalau mempersoalkan perambahan di hutan negara, sekelompok organisasi tersebut akan berhadapan dengan perambah yang berani mati. 

Menghadapi perusahaan lebih enak dan gampang. Bahkan banyak orang yakin, tindakan sekelompok organisasi tersebut banyak ditunggangi dan pesanan dari pihak asing. ***

Penulis: Adlin S.Hut, Pemerhati Kebijakan Lingkungan
   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Irvan Herman saat bersama Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (foto/ist)Irvan Herman Masuk Kandidat Potensial Calon Walikota Pekanbaru, Komunikasi Politik Mulai Dijalankan
Pj Gubri SF Hariyanto meminta dukungan dari Menhub RI, Budi Karya Sumadi (foto/int)Pj Gubri Minta Dukungan Menhub dalam Gebyar BBI/BBWI 2024
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Boby Rachmat (foto/Yuni)Berimbas ke Karyawan, Disnakertrans Riau Turunkan Tim Pengawas ke PT TBS
Bus Sembodo ringsek tabrakan dengan truk di Sijunjung, Sumbar (foto/int)Gagal Nyalip, Bus Sembodo Tabrak Truk di Sijunjung Sumbar, Begini Kondisi Sopir
Para jurnalis dan vlogger foto bersama usai merasakan sensasi berkendara skutik premium Stylo 160cc. Foto budyCity Rolling Honda Stylo 160: Santai dan Elegan, Enak Dibawa karena Tarikannya Lebih Halus
  Pj Gubri, SF Hariyanto dijadwalkan buka MTQ Tingkat Provinsi di Dumai (foto/int)Lusa, Pj Gubernur Riau Buka MTQ ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
Bupati Afrizal Sintong melepas rombongan Kafilah Rohil untuk mengikuti MTQ ke-XLll Tingkat Provinsi Riau di Dumai (foto/afrizal)Lepas Kafilah Rohil Ikuti MTQ Riau di Dumai, Bupati Harap Juara Umum Lagi
Seleksi ulang pimpinan BRK Syariah sepi peminat (foto/Yuni)Hanya 3 Peserta, Seleksi Ulang Pimpinan BRK Syariah Sepi Peminat
CEO Mastercard Michael Miebach, President Director & CEO IOH Vikram Sinha, Menkominfo RI Budi Arie Setiadi dan Wakil Rektor ITB Dr Ir Gusti Ayu (foto/ist)IOH dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence, Ini Targetnya
Mobil Kasat Narkoba Polres Pelalawan yang dibawa Bripda YI tabrak pagar Dinas PKH Pemprov Riau (foto/int)Begini Nasib Bripda YI yang Mabuk dan Kecelakaan Saat Bawa Mobil Kasat Narkoba Pelalawan
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved