PADANG - Saat libur panjang seperti saat ini, Sumatera Barat menjadi salah satu tujuan utama bagi para pelancong dari berbagai penjuru, termasuk dari Riau.
Kondisi ini tentu berdampak positif bagi dunia perhotelan Sumatera Barat. Buktinya, sejak kemarin, tingkat hunian ataupun keterisian mencapai 98-100 persen di Kota Padang.
"Berdasarkan hasil pengecekan dari 15 hotel berbintang oleh petugas, sulit mendapatkan kamar karena sudah penuh, yang tersisa hanya kelas presiden," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang, Medi Iswandi di Padang, Kamis (5/5/2016).
Dia menambahkan pengecekan dilakukan oleh petugas dengan berpura-pura akan menginap dan ternyata semua hotel menyatakan sudah tidak ada lagi kamar karena sudah dipesan pengunjung.
Medi menyebutkan untuk Hotel Mercure huniannya mencapai 100 persen, Hotel Inna Muara 100 persen, Hotel Pangeran Beach 100 persen Hotel Grand Zuri 94 persen, Hotel Bumi Minang 100 persen dan Hotel Ibis 100 persen.
Kemudian, Hotel Pangeran City 100 persen, Hotel Hayam Wuruk 100 persen, Hotel Axana 100 persen, Hotel Daima 100 persen, Rocky Hotel 100 persen, Hotel Basko 98 persen, Hotel Savali 100 persen dan Hotel Sriwijaya 100 persen.
Dia menyampaikan saat ini yang masih tersisa hanya kamar presiden dengan tarif mulai Rp1,3 juta hingga Rp3,3 juta per malam.
Lebih lanjut dia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Padang tetap mengutamakan keselamatan saat berada di objek wisata seperti di pantai.
Menurutnya hal-hal yang perlu diperhatikan wisatawan di antaranya perlu pengawasan terhadap anak dan keluarga saat berada di objek wisata terutama pantai.
"Awasi saat anak berenang, keselamatan tetaplah yang utama," katanya.
Medi menyebutkan jika ada gangguan keamanan dan kenyamanan saat berada di objek wisata manapun, pengunjung dapat segera melapor ke pos-pos pengawasan yang ada di sekitar objek wisata itu.
Hal tersebut termasuk jika ditemui tindakan pemalakan, pengunjung bisa memotret oknum yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, untuk tempat makan, dia mengimbau pengunjung untuk makan di rumah makan yang direkomendasikan oleh pemerintah setempat yakni yang memiliki logo telah disertifikasi, "Karena telah tersedia daftar harga dan makanan serta minumannya," ujarnya, seperti dilansir dari okezone.
Sementara salah seorang wisatawan asal Pekanbaru Arif Hidayat yang tiba di Padang Kamis siang mengakui sulit mencari penginapan karena sudah penuh.
"Saya sudah mendatangi tiga hotel, ditolak semua karena kamar habis," kata dia.*
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :