JAKARTA - Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) mengklaim angka kecelakaan selama mudik dan arus balik Idul Fitri 1440 Hijriah menurun. Data Polri menyebutkan penurunan korban meninggal dunia akibat kecelakaan turun signifikan.
"Data nasional kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia tahun 2018, H-7 sampai H+7, 318 orang, sekarang (pada periode sama) alhamdulillah 120 orang," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Pujiono dalam Focus Group Discussion (FGD) terkait transportasi di Pendopo Kantor Bupati Brebes, Jawa Tengah, Minggu (9/6/2019).
Sementara untuk korban luka tercatat juga mengalami penurunan. Data tahun lalu, luka berat mencapai 394 orang.
"Sekarang sampai H+3 sebanyak 95 orang. Ini juga berkat pemerintah pusat, jalan bagus, kemudian dilakukan one way, kesehatan, Pol PP tingkat kabupaten/kota ikut kerjasama, sehingga tercapai yang kita inginkan mudik aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan," terang Pujiono seperti dilansir detikcom.
Pujiono menyebutkan, turunnya angka korban kecelakaan lantaran kebijakan serta infrastruktur pemerintah pusat yang siap mengatasi mudik 2019.
FGD ini diikuti oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Nila Moeloek menambahkan, tingkat kecelakaan di Brebes, berdasarkan data yang didapat juga kecil. Korban meninggal nihil. "Alhamdulillah di Brebes angka kematiannya nol, luka berat 24 orang, luka ringan 89 orang," kata Nila.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Riau juga mencatat sebanyak 24 insiden kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2019 dengan total korban jiwa mencapai 16 orang, sementara puluhan lainnya harus dirawat karena mengalami luka ringan dan berat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Komisaris Besar Sunarto mengatakan, data tersebut diperoleh selama pelaksanaan Operasi Ketupat Muara Takus yang dilaksanakan Korps Bhayangkara di Bumi Lancang Kuning tahun 2019 ini. "Korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas meningkat dibanding tahun sebelumnya," kata Sunarto pada Sabtu (8/6).
Ia merincikan, mayoritas kecelakaan melibatkan pengendara kendaraan bermotor roda dua yang terjadi di jalur utama wilayah Kabupaten Kampar, atau perbatasan Provinsi Riau dengan Sumatera Barat (Sumbar). Total insiden kecelakaan yang melibatkan sepeda motor mencapai 28 unit kendaraan.
Selain itu, kecelakaan juga melibatkan kendaraan roda empat pribadi serta mobil angkutan barang. Ditilik dari waktu kejadian, Sunarto menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas mayoritas terjadi pada pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Hal itu bisa diakibatkan kelelahan dan kehilangan fokus saat berkendara menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.
Lebih jauh, Sunarto menuturkan, kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang Operasi Ketupat Muara Takus 2019 tersebut mencapai Rp187 juta. Angka itu melonjak dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp86 juta.
Sementara itu, tingginya angka kecelakaan lalu lintas pada tahun ini juga berbanding lurus dengan kepatuhan para pengendara. Masih berdasarkan data Operasi Muara Takus 2019, sepanjang 10 hari polisi telah mengeluarkan 408 surat tilang, atau 423 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Sunarto mengimbau pemudik memperhatikan keselamatan serta mematuhi aturan berkendara. "Kita imbau agar masyarakat mengutamakan keselamatan dan berhati-hati saat berkendara," katanya seperti dilansir Antara. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)