PELALAWAN - Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menyampaikan apresiasinya pada PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Tanoto Foundation/PT. RAPP yang telah mendukung upaya penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri yang kompeten dengan melibatkan Perguruan Tinggi dan SMK di Riau untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Riau dalam pengembangan potensi sumber daya industri di wilayah Riau.
Ini terungkap dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Riau dengan Tanoto Foundation/PT. Riau Andalan Pulp & Paper (PT. RAPP) dan Program Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Hotel Unigraha, Kompleks PT RAPP, Minggu (21/1/2018).
Menurutnya, hal ini selaras dengan Program Pendidikan Vokasi Industri dan kebijakan Link and Match SDM industri yang sedang gencar-gencarnya didorong oleh Pemerintah.
"Harapannya, perkembangan industri di Riau, kebutuhan SDM-nya sebagian besar dapat dipenuhi dari tenaga kerja lokal," katanya.
Airlangga menjelaskan bahwa saat ini industri pulp dan kertas memiliki arti yang penting bagi perekonomian nasional dan telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai salah satu industri prioritas melalui Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional.
Ini sangat tepat, karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif terutama terkait bahan baku dengan produktivitas tanaman yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara pesaing yang beriklim Sub Tropis. Apalagi selama ini, pemasok pulp dan kertas dunia didominasi oleh Negara-negara NORSCAN (North America dan Scandinavia) menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun, bergeser ke Asia (terutama Indonesia dan Negara-negara di Asia Timur) serta Negara-negara Amerika Latin seperti Chilli, Brazil, dan Uruguay.
"Posisi industri pulp dan kertas Indonesia di dunia internasional cukup terkemuka, dimana industri pulp menempati peringkat ke-10 dan industri kertas peringkat ke-6, sementara di Asia menempati peringkat ke 3 untuk industri pulp maupun kertas," ujar laki-laki yang beberapa waktu lalu dilantik menjadi Ketum Golkar ini.
Menurutnya, industri pulp and paper jika dilihat dari peranannya dalam perekonomian nasional di tahun 2016 lalu ternyata mampu memberikan kontribusi dalam ekspor mencapai US$ 5,1 Milyar. Berdasarkan data sampai dengan kwartal III 2017, ekspor pulp dan kertas meningkat 18,05% dibandingkan periode waktu yang sama di tahun 2016. Disamping itu, kontribusi industri pulp dan kertas terhadap pembentukan PDB pada tahun 2017 sebesar 0,71%.
"Dan saat ini, PT. RAPP merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terbesar nasional dengan kapasitas produksi 2,8 juta ton pulp dan 820 ribu ton kertas yang memiliki standar internasional dan mampu bersaing di kancah global," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Airlangga juga menyampaikan apresiasinya pada PT. RAPP atas inovasi dan diversifikasi produk dissolving pulp dari kayu acasia melalui proyek PT. Sateri Viscose International yang telah berganti nama menjadi PT. Asia Pasific Rayon dengannya kapasitas terpasang 350.000 ton/tahun dan dengan nilai investasi sebesar Rp 15 triliun atau US$ 1,13 miliar.
"Proyek ini memiliki arti strategis, karena akan memperkuat struktur industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional, dapat menghemat devisa sekitar US$ 304 juta (asumsi harga dissolving pulp 2016). Saat ini di Indonesia terdapat 3 pabrik rayon, dengan total kapasitas nasional terpasang sebesar 565.000 ton/tahun, yang bahan bakunya semuanya masih dipenuhi dari impor," ungkapnya.
Dikatakannya, perkembangan impor dissolving pulp dari tahun 2009 s/d 2016 meningkat cukup tajam dari 204.197 ton yakni senilai US$ 160,5 juta meningkat menjadi 488.625 ton dengan nilai US$ 422,69 juta. Selain itu, diversifikasi produk dissolving pulp ini juga memberikan nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pulp untuk kertas, dengan perbedaan harga berkisar US$ 100 s/d 300 per tonnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau Bapak Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau Irjen (Pol) Drs. Nandang MH, Danrem 031 Wirabima Brigjen (TNI) Edy Natar Nasution, Bupati Pelalawan HM Harris, Sekjen Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Industri Agro, Direksi PT. RAPP dan tamu undangan.
Penulis: Andy Indrayanto
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :