PEKANBARU - Bulan Juni 2017, inflasi Riau rendah yaitu 0,27 persen. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan.
Kepala BPS Riau Aden Gultom dalam rilisnya kepada media mengatakan inflasi Riau pada bulan Juni 2017 sebesar 0,27 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada enam kelompok pengeluaran.
"Dengan inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,35 persen dengan andil 0,29 persen," ujarnya.
Ia mengatakan komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah tarif Iistrik, pasir, bahan bakar rumah tangga, dan lain sebagainya.
"Kemudian diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,57 persen dengan andil 0,10 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,48 persen dengan andil 0,02 persen. kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,33 persen dengan andil 0,02 persen. kelompok sandang sebesar 0,23 persen dengan andil 0,01 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen dengan andil 0,01 persen," jelasnya.
Sementara itu, ujar Aden, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,84 persen dengan andil deflasi sebesar 0,20 persen.
"Ini tidak seperti biasanya. Biasanya kalau Ramadan harga pangan naik. Ini bahkan cabai dan ayam potong yang harganya mengamuk pada waktu ramadan dan lebaran, ini malah harganya stabil. Tentu ini harus kita pertahankan," ungkapnya.
Dikatakan Aden, yang menjadi pertanyaan kenapa hal ini tidak bisa dilakukan sejak dulu.
"Ini harus tetap kita pertahankan. Ini luar biasa," tegasnya.
Penulis : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :