PASIR PANGARAIAN - Pengawas pemilik SPBU di Simpang Kumu Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir, serta di Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), menyatakan binggung karena Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Rohul, Tengku Rafli menyatakan tidak ada pengurangan jatah (kuota) BBM jenis Premium dan solar untuk Rohul.
“Namun kenyataannya, pihak Pertamina dalam menyalurkan BBM terutama jenis Premium kini malah kurangi kouta. Karena dari biasanya dikirimkan 16.000 Kilo Liter (KL) sejak Mei 2017 hingga kini kuota dikurangi menjadi 8000 KL. Sementara, menurut Kadis Perindag dirinya sudah bertemu dengan pihak Pertamina, di Rohul tidak ada pengurangan kuota bahkan di 2017 ini malah penambahan baik premium maupun solar,” terang Sony, pengawas SPBU Kumu dan Pasir Pangaraian, Jumat (10/5/2017).
Bahkan, Sony memperlihatkan DO pengiriman yang memang benar bahwa sejak Mei hingga kini terjadi pengurangan kuota BBM menjadi 8000 KL dari sebelumnya 16.000 KL. Dirinya juga sempat menelepon salah seorang petinggi Pertamina di Pekanbaru, mempertanyakan mengapa kuota BBM terutama premium dikurangi, sementara pernyataan Kadis Perindag Rohul tidak ada pengurangan.
“Kita binggung, sebenarnya mana kebijakan yang benar. Sementara saat ini kebutuhan premium sangat dibutuhkan masyarakat,” sebutnya.
Sebelumnya, Kadis Perindag Rohul menyatakan, dirinya menduga ada ulah para spekulan yang bermain dibalik kelengkaan BBM Jenis Premium di Rohul. Sehingga Disperindag meminta aparat Kepolisian lakukan penegakan hukum terhadap spekulan nakal karena sudah resahkan warga.
Diakuinya, didasari hasil Koordinasi Disperindag dengan Pertamina Devisi Riau yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Pekanbaru ternyata Pertamina tidak pernah mengurangi, bahkan menambah kuota BBM premium dan solar untuk Kabupaten Rohul tahun 2017 ini.
“Pada tahun 2016 saja alokasi kuota jenis BBM bensin Ron 88 (Premium) hanya 63.718 KL, dan tahun 2017 ini alokasi kuota BBM premium ditambah Pertamina jadi 67.232 KL. Sementara alokasi kuota solar tahun 2016 capai 42.639 KL, sedangkan ditahun 2017 pasokan solar untuk Rohul meningkat jadi 45.940 KL.” Jelas Tengku Rafli.
Bahkan itu diperparah dengan banyaknya SPBU yang menjual premium dan solar dengan sistem jerigen dalam jumlah besar. Sehinggaa ada dugaan, pihak SPBU lebih cenderung jual BBM premium dan solar gunakan jerigen karena harganya lebih mahal dibandingkan dengan menjual langsung ke masyarakat.
Penulis: Feri Hendrawan
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :