www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Sekda: ASN Tak Boleh Terpengaruh Siapapun PJ Walikota Pekanbaru
 
Benarkah Bakar Duit Ala OVO Bikin Investor Rugi?
Senin, 02 Desember 2019 - 14:01:33 WIB

JAKARTA - Perusahaan rintisan biasanya 'bakar uang' melalui promosi gila-gilaan demi menarik pengguna baru. Contohnya, memberi cashback berupa nominal tunai ataupun poin.

Namun, salah satu investor OVO, Lippo Group mengaku tak kuat jika melakukan bakar uang terus-terusan. Karena itu Lippo berencana untuk melepas sejumlah sahamnya di OVO.

Apakah program bakar duit ini membuat rugi?


Bos Lippo Group Mochtar Riady sebelumnya mengungkapkan Lippo melepas saham di OVO karena tak kuat lagi melakukan promosi besar-besaran alias bakar uang. Nah jika masa bakar uang selesai, artinya tak ada lagi promosi. Maka tak akan ada lagi cashback untuk pengguna?

Direktur riset CORE Indonesia, Piter Abdullah menjelaskan program promo besar-besaran yang dilakukan untuk bisnis digital memang seharusnya bersifat jangka pendek.

"Pada akhirnya investor akan back to earth jika hakikat bisnis adalah mencari keuntungan bukan sekadar mencari valuasi yang didasarkan jumlah user atau engagement," kata Piter saat dihubungi detikcom, Minggu (1/12/2019).

Dia mengungkapkan, pengguna juga harus bisa memahami bahwa berbagai promo, cashback bonus poin itu pada akhirnya akan berakhir. "Pada saatnya kita akan menggunakan ewallet atau emoney sesuai dengan kelebihan yang ditawarkan tanpa harus ditambah dengan promosi yang besar," jelas dia.

Sebelumnya OVO memang memberikan banyak cashback berupa poin kepada setiap pengguna jika berbelanja di merchant yang bekerja sama dengan OVO. Cashback yang diberikan tak tanggung-tanggung bahkan mencapai Rp 25.000 per transaksi.

Sebelumnya Lippo Group mengungkap, perusahaan mau tak mau mesti melepas sebagian sahamnya di dompet digital OVO. Kini, Lippo masih menggenggam saham OVO di bawah naungan PT Visionet International sekitar 30%.

Pelepasan sebagian saham ini diutarakan langsung oleh sang pendiri sekaligus Chairman Grup Lippo Mochtar Riady dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019) dikutip dari CNBC Indonesia.

"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," ujar Mochtar.

Bicara soal promosi besar-besaran, apakah bakar uang bikin perusahaan rugi. Apa setop bakar uang bisa jadi solusi yang bikin perusahaan kembali untung?

Direktur riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan jika perusahaan menghentikan promosi atau bakar uang bukan berarti mereka bisa mendapat keuntungan dengan cepat.

"Tapi setidaknya mereka sudah tidak lagi menderita kerugian yang terlalu besar dan bisa mulai fokus untuk mewujudkan keuntungan," kata Piter saat dihubungi detikcom, Minggu (1/12/2019).

Menurut Piter, untuk perusahaan seperti OVO, saatini pengenalan produk ke masyarakat atau pengguna sudah lebih dari cukup. OVO disebut akan tetap survive dengan semua kelebihan berupa kedalaman ekosistem berupa jaringan bisnis Lippo Group yang mereka miliki.

"Sepertinya Lippo memang tahu persis kapan mereka harus melepas shamnya di OVO, dengan catatan mereka tidak melepas semuanya," jelas dia.

OVO merupakan aplikasi smart yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Sebagian besar masyarakat sudah mulai terbiasa menggunakan dompet digital.

OV0 dirancang dengan prinsip open platfrom. Hal ini yang kemudian membuat OVO sebagai layanan Financial Technologi dan bisa merambah bisnisnya ke unit usaha di luar Lippo Grup yang merupakan induk OVO. (*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
ilustrasi ASN.Sekda: ASN Tak Boleh Terpengaruh Siapapun PJ Walikota Pekanbaru
Timnas Indonesia kalahkan Korea Selatan lewat adu penalti.Korsel Vs Indonesia: Menang Adu Penalti, Tim Garuda ke Semifinal
Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
  Warna baru motor murah Suzuki NEX II 2024. Lawan Honda BeAT, Motor Murah Suzuki NEX II Dapat Warna Baru di 2024
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved