Pasca Idul Fitri, Harga Sembako di Pekanbaru Melambung
Senin, 10 Juni 2019 - 14:49:20 WIB
PEKANBARU - Pasca Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok di pasar-pasar tradisional di Pekanbaru dikeluhkan melambung tinggi. Mahalnya harga sembako seperti komuditi cabai merah, cabai rawit, bawang dan sayur seperti timun serta tomat membuat masyarakat "putar otak" untuk mengatur uang belanja setelah melakukan mudik lebaran.
Seperti yang dikeluhkan oleh Linda, warga Jalan Rambutan ini terpaksa mengurangi stok belanjaan untuk kebutuhan harian di rumah.
"Habis lebaran harga pada naik semua, masak cabai merah saya tanya Rp100 ribu per kilogram, mana sanggub saya beli banyak karena yang ada nanti kebutuhan yang lain tidak tebeli," ungkap Linda salah seorang warga usai berbelanja di Pasar Pagi Arengka, Senin (10/6/2019).
Tidak hanya cabai merah, harga kebutuhan lainnya juga dikeluhkan sangat mahal seperti, cabai rawit yang saat ini dijual Rp80 ribu per kilo gram. Dan untuk harga komuditi sayuran seperti timun naik drastis dari Rp8 ribu perkilo gram naik menjadi Rp17 ribu per kilo gram.
"Kita kaget juga barang-barang pada naik semua, ini jauh jika dibandingkan lebaran-lebaran sebelumnya, jauh lebih mahal harga sembako tahun ini. Tadi kita sempat komplin ke penjual juga tapi mereka bilang memang harga jualnya segitu," keluh Vera warga lainnya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengakui bahwa ada gejolak harga sembako pasca Idul Fitri. Dimana harga cabai merah hari ini Rp80 ribu. Sebelumnya di hari H hingga H+2 lebaran mencapai Rp100 ribu per kilo.
Selain cabai, Ingot juga mengungkapkan, harga kebutuhan pokok lainnya yang juga masih meroket seperti daging ayam dengan harga Rp40 hingga Rp45 ribu per kilo. Naik sekitar Rp10 hingga Rp15 ribu per kilo dari harga normal.
"Harga normalnya sekitar Rp30 ribu per kilo. Tapi sampai hari ini masih bertahan di angka Rp40 dan Rp45 ribu per kilo," sebutnya.
Menurut Ingot, meroketnya harga sejumlah kebutuhan pokok pasca Idul Fitri dikarenakan aktivitas pedagang di pasar belum normal lantaran banyak di antara mereka yang lebaran ke kampung halaman.
"Kenaikain harga ini dampak belum stabilnya aktivitas pedagang di pasar, banyak pedagang yang pulang kampung. Pasokan juga belum lancar karena sopir juga banyak yang tidak aktif saat lebaran. Pekan ini, mudah-mudahan sejumlah kebutuhan pokok tersebut kembali stabil, karena aktivitas pedagang kan sudah mulai normal," tutup Ingot.
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :