JAKARTA – Indeks dolar AS meningkat pada akhir perdagangan 2 April 2019, di tengah euro yang lebih lemah, karena data terbaru menunjukkan zona euro mengalami kontraksi tajam di sektor manufaktur, meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi kawasan.
Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Markit Eurozone mencatat level 47,5 pada Maret, turun dari 49,3 pada Februari, menandai level terendah sejak April 2013, menurut data PMI yang dirilis Senin oleh IHS Markit, global yang berbasis di London. penyedia informasi.
Data suram menunjukkan bahwa kondisi operasi manufaktur di zona euro memburuk bulan lalu ke tingkat terbesar selama hampir enam tahun.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,12 persen menjadi 97,3597 pada akhir perdagangan, dilansir dari Xinhua, Rabu (3/4/2019).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1198 dari USD1,1211 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3114 dari USD1,3125 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7063 dari USD0,7112.
Dolar AS membeli 111,38 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,36 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9984 franc Swiss dari 0,9989 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3346 dolar Kanada dari 1,3310 dolar Kanada. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :