Presiden Jokowi Bicara Rupiah Perkasa, Bisa Gencet Dollar hingga Rp13.000-an
Selasa, 04 Desember 2018 - 07:18:00 WIB
JAKARTA - Pemerintah melakukan pengawasan transaksi, upaya ini agar Rupiah tetap menguat dari dolar AS dengan mengurangi angka impor Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan, penguatan nilai tukar Rupiah tidak terlepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan juga Bank Indonesia. "Dari sisi pemerintah dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan pengetatan transaksi berjalan," katanya, dikutip okezone.
Tujuannya adalah agar angka impor Indonesia bisa ditekan sehingga Indonesia tidak terlalu banyak mengeluarkan banyak uang dengan satuan dolar AS. Sebab semakin tinggi angka impor maka semakin banyak juga Indonesia membutuhkan dolar AS yang berakibat pada penguatan dolar AS.
Nilai tukar rupiah memang sedang dalam tren positifnya. Dolar Amerika Serikat (AS) kini sudah berada di zona Rp 14.200. Lalu bisakah penguatan terus berlanjut hingga ke level Rp 13.000-an?
Menurut Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali penguatan rupiah belakangan ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Ada dua hal, pertama sinyal Bank Sentral AS yang hendak menaikkan suku bunga acuan mulai mereda.
"The Fed yang sebelumnya hawkish ingin naik suku bunga, pada minggu lalu tiba-tiba dovish seperti tidak yakin inflasi dapat mengikuti pertumbuhan suku bunga The Fed," ujarnya kepada detikFinance, Senin (3/12/2018).
Kedua, mulai kembalinya aliran modal asing ke Indonesia. Hal itu mampu mendorong mata uang garuda.
Menurut Frederik, karena faktornya lebih banyak karena eksternal maka penguatan rupiah belum tentu berlanjut. Tergantung dari kondisi ekonomi global.
Dia juga menilai dolar AS bisa saja terus melemah hingga level Rp 13.000 asalkan salah satu faktor pemberat nilai tukar terus membaik. Katanya seperti ditulis detik, Selama ini yang menjadi pemberat adalah defisit transaksi berjalan (CAD) yang masih melebar.
"Sampai ke Rp 13.000? tidak tentu, tapi kemungkinan bisa sampai kalau investasi terus masuk dari luar negeri dan neraca perdagangan membaik," tutupnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :