Rupiah di Angka Rp14.273, Sri Mulyani: Penyesuaian yang Normal
Kamis, 28 Juni 2018 - 13:27:15 WIB
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Pada perdagangan spot exchange pagi ini, Rupiah melemah 100 poin atau 0,71% menjadi Rp14.273 per USD.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada dua sisi pergerakan yang membuat Rupiah melemah, pertama internal dan eksternal. Untuk dari sisi internal, tentu pemerintah mencoba mengontrol hal-hal yang mesti dijaga.
"Kontrol terutama yang utama frame work kerangka kebijakan makronya apakah itu sisi fiskal, moneter, neraca pembayaran. Agar apa disebut kerawanan bisa ditekan," tuturnya, di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Selain itu, lanjut Ani sapaan akrabnya, dari sisi fiskal, tentu defisit anggaran tetap dijaga dan apa jadwal penerbitan utang, surat utang dan pelaksanaan dari sisi penerimaan dan belanja disampaikan sesuai rencana.
"Itu yang disebut kepercayaan, karena tidak ada defisit meskipun ada perubahan yang cukup besar di dalam lingkungan beroperasi," tuturnya, dikutip okezone.
Sedangkan moneter, tentu Bank Indonesia sudah menyiapkan sejumlah kebijakan seperti yang disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Sementara itu, dari sisi eksternal balance terus diperbaiki meskipun ini dampaknya sifatnya menengah panjang. Maksudnya, jika sifatnya relatif utamanya perubahan policy pemerintahan di AS, kemudian penguatan dolar, arus modal maka perlu memitigasi.
"Saya rasa sisi instrumen itu satu pergerakan sentimen market maupun fundamental. Namun kalau menghilangkan sesuatu kan tidak mungkin. Jadi kita lihat selama dia mencerminkan fundamental dan kekuatan ekonomi yang tidak berubah atau bergerak jauh dari faktor positifnya lihat itu sesuatu adjusment yang normal," tuturnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :