DUMAI - Dafa Syariat (10), terlihat begitu ceria dan tak menghiraukan orang-orang yang ada di sekitarnya. Meski kondisinya tidak sedang baik-baik saja, ia terlihat menikmati bermain game dari ponsel.
Sang nenek yang bernama Yasmi (54), tanpa lelah dan sabar mengurus cucunya tersebut. Sejak dari bayi hingga kini sudah berusia sepuluh tahun.
"Cucu saya ini sejak usia 1,5 tahun didiagnosa mengalami kebocoran ginjal. Setiap bulan saya dan suami membawa Dafa ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Selain itu dia juga terus mengonsumsi obat, nggak boleh kecapaian. Kalau terlalu lelah bermain, badannya lemas. Kadang bagaimana ya, namanya juga anak-anak lagi senang-senangnya bermain. Kami juga nggak bisa juga mengawasinya terus menerus," katanya.
"Sekarang sedang duduk, nanti tiba-tiba dia sudah main sepeda atau berlari-larian sama teman-temannya," ujar Yasmi mengawali ceritanya, Senin (19/6/2023).
Yasmi juga menceritakan bahwa menurut pemeriksaan dokter diagnosa yang diderita cucunya ini bisa disembuhkan. Tetapi tidaklah secara sempurna karena ginjalnya sudah mengalami kebocoran. Artinya sudah ada kerusakan struktur penyaring dari ginjal tersebut.
Saat ini Dafa duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD). Ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Dafa sendiri terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3. Dafa mungkin belum begitu mengerti dengan penyakit yang dideritanya, sebagaimana kebanyakan anak-anak, setiap hari seusai jam sekolah ia bermain bersama teman-teman seusianya. Ketika ditanya jika sudah dewasa cita-citanya mau jadi apa, lazimnya anak-anak Dafa menjawab dengan ceria.
"Kalau sudah besar Dafa nanti mau jadi dokter supaya bisa mengobati kakek dan nenek kalau lagi sakit," tutur Dafa.
Yasmi juga menceritakan Dafa termasuk anak yang cerdas. Di sekolah ia selalu dapat ranking. Ia juga bukan tipe anak yang pemalu dan bisa dengan cepat beradaptasi, sehingga guru-gurunya pun di sekolah sangat sayang kepadanya. Dafa yang mengalami sakit sejak usia 1,5 tahun ini juga sudah pernah menjalani kemoterapi. Yasmi bersyukur karena Dafa telah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga semua biaya pelayanan kesehatan Dafa ditanggung Program JKN.
"Alhamdulillah untung ada Program JKN. Kalau tidak, kami tak taulah dari mana harus mencari biaya untuk perobatan cucu kami. Program JKN ini sangat membantu masyarakat. Saya dan suami juga terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD. Selama ini saya dan suami memang belum pernah dirawat sih, paling hanya berobat jalan saja. Mudah-mudahan janganlah sampai dirawat," kata Yasmi.
Ia mengatakan, sejak Program JKN diluncurkan, ada banyak masyarakat terbantu. Apalagi bagi masyarakat yang selama ini rutin berobat seperti pasien hemodialisis yang harus menjalani cuci darah sampai dua kali dalam seminggu. Pastilah akan banyak memerlukan biaya. Hadirnya Program JKN dirasakan Yasmi telah meringankan beban ekonomi masyarakat.
"Kami sangat terbantu dengan adanya Program JKN ini. Apalagi bagi cucu saya harus tiap bulan konsultas ke dokter, bahkan kadang juga sampai dirujuk ke rumah sakit. Saya mengaharapkan Program JKN ini tetap dapat dipertahankan dan makin ditingkatkan lagi mutu layanannya," katanya.
"Kami terus mendoakan cucu kami ini mudah-mudahan ada mukjizat dari Allah. Kasihan Dafa dia masih kecil perjalanannya masih panjang. Kalau harus tergantung sama obat terus kan kasihan. Mohon doanya ya mudah-mudahan Dafa bisa disembuhkan," tutur Yasmi mengakhiri perbincangan. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :