DUMAI - Puluhan rumah di RT 01 Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, hingga Senin (15/10/2018) masih terendam air setinggi 30 hingga 80 centimeter akibat meluapnya air Sungai Dumai.

Puluhan warga terpaksa tidur di tenda pengungsian yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai. Ada juga warga yang memilih untuk tinggal di rumah saudara dan kerabat dekatnya.

Selain itu, bantuan makanan juga datang dari berbagai instansi di Kota Dumai seperti dari Dinas Sosial dan BPBD Dumai yang sudah menyuplai sejumlah bahan pokok bagi korban banjir yang mengungsi di tenda darurat.

Para pengungsi juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi makan dan minum selama mengungsi di tenda darurat.

Kepala BPBD Dumai Afrilagan merinci, 24 jiwa dari 9 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir telah mengungsi di tenda darurat.

"24 jiwa dari 9 Kepala Keluarga (KK) di RT 01 Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Dumai Selatan yang terdampak banjir telah mengungsi di tenda darurat. Tenda darurat kami dirikan tidak jauh dari lokasi banjir," kata Afrilagan, Senin (15/10/2018).

Dijelaskannya, mereka mengungsi karena tempat tinggalnya terendam air akibat meluapnya Sungai Dumai.

"Banjir ini diduga akibat tingginya curah hujan tiga hari belakangan ini, ditambah pasang air laut atau yang dikenal dengan pasang keling. Akibat tingginya curah air hujan air pun meluap dan menggenangi rumah-rumah warga yang ada di RT 01," tambahnya.

Terakhir Afrilagan mengatakan bahwa BPBD Dumai terus memantau di lapangan dan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi banjir.

Pantauan di lapangan, sebanyak 9 KK terkena dampak banjir di Kelurahan Bumi Ayu dan Kelurahan Bukit Datuk memilih bertahan di tenda pengungsian.

Ibu-ibu tampak memasak di dapur umum yang didirikan di luar tenda darurat. Mereka memasak makanan yang disuplai BPBD Dumai seperti beras, mie instan, telur, dan lainnya.

Sejumlah anak tampak asyik bermain air di dekat tenda pengungsian yang didirikan BPBD Kota Dumai. Mereka begitu riang berlarian menerjang banjir.
       
Penulis : Bambang
Editor : Yusni Fatimah