PEKANBARU-Terkait jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bengkalis yang paling tinggi di Riau, Dinas Kesehatan (Diskes) Riau diminta segera berkoordinasi dengan Diskes Bengkalis.

"Harus menjadi perhatian lebih serius bagi Dinkes Riau dan melakukan upaya-upaya agar kasus DBD ini bisa ditekan," jelas anggota Komisi E DPRD Riau, Ade Hartati kepada halloriau.com, Rabu (23/11/2016).

Dikatakan Ade, walaupun sebenarnya hal ini menjadi kewenangan Kabupaten Bengkalis, tetapi kata dia (Ade, red) Diskes Riau harus benar-benar melakukan koordinasi yang jelas untuk menekan jumlah kasus DBD yang sudah dua tahun berturut-turut ini.

"Tentunya Diskes Provinsi juga harus lebih menyokong setiap program yang dilakukan diskes di kabupaten dan kota," terang politisi PAN tersebut.

Lebih jelas kata Ade, provinsi yang bersifat sebagai suporting tidak hanya menerima data yang diberikan Diskes kabupaten/kota setiap bulannya, tetapi harus mendukung setiap program agar mendapatkan hasil yang benar-benar maksimal. "Dan angka kasus DBD ini bisa ditekan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, dari 12 Kabupaten dan Kota se Riau, Kabupaten Bengkalis menempati posisi tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Data ini didapat dari hasil rangkuman Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau.

Diketahui kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bengkalis ini sudah meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Yaitu pada tahun 2015 diketahui kejadian kasus di Bengkalis sebanyak 418 kasus. Dan ditahun 2016 ini terjadi 761 kasus.

"Ini merupakan perbandingan yang dilakukan pada data DBD TW-3 2015 dan 2016 per bulan September," jelas Kepala Dinas Kesehatan melalui Staf Pengelola Program DBD Diskes Riau, Nurul Muna alias Nena kepada halloriau.com, Selasa (22/11/2016).

Penulis : Mg5
Editor : Yusni Fatimah