PEKANBARU - Sebaran perusahaan perkebunan yang ada di Riau telah lama menjadi target pendapatan asli daerah (PAD). Hanya saja pemerintah Provinsi Riau perlu mengoptimalkan keberadaan perusahaan sawit itu untuk pemasukan daerah.
Menurut anggota Komisi III DPRD Riau, Nasril, upaya pengoptimalan pemasukan itu dapat dilakukan dengan menargetkan pendapatan pajak dari aset bergerak perusahaan.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, cukup banyak perusahaan perkebunan memiliki kendaraan operasional dengan plat non-BM. Kata Nasril, kendaraan operasional perusahaan perkebunan di Riau menggunakan plat kendaraan asal provinsi tetangga.
"Soal untuk memperbanyak Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebenarnya banyak yang dapat dioptimalkan, misalkan saja kendaraan milik perusahaan. Cukup banyak kendaraan mereka bukan plat BM). Ini kan sebenarnya bisa dijadikan sumber PAD," sebutnya, Senin (24/12/2018).
Ada pun sektor perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu segmen usaha yang menopang perekonomian Provinsi Riau. Namun sektor ini juga menimbulkan tantangan bagi pemangku kepentingan di Bumi Lancang Kuning.
Sebagai gambaran, sebagaimana ditulis gatra, DPRD Riau pada tahun 2016 silam membentuk Panitia Khusus (pansus) monitoring lahan perusahaan.
Hasil temuan pansus ini mendapati sebanyak 1,8 juta hektar perkebunan kelapa sawit di Riau tak memiliki izin. Selain itu pajak perkebunan kelapa sawit yang masuk ke negara baru dikisaran Rp 9 triliun dari total potensi pajak sebesar Rp24 triliun.
Nasir melanjutkan, pengoptimalan pendapatan daerah dari perusahaan perkebunan kelapa sawit, sejatinya bergantung pada kreatifitas aparatur pemprov. Menurut pria berkacamata ini, jika perusahaan perkebunan beroperasi di Riau, maka bayar pajaknya harus di Riau
"Kalau perusahaan itu beroperasi di Riau bayar pajak kendaraannya mesti di Riau. Masalahnya kan, platnya luar Riau, sementara mobilitas kendaraan mereka juga menjadi penyebab rusaknya jalan di provinsi ini," paparnya.
Sebagai tambahan, jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau telah menembus angka 500. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :