Dewan Dorong Pemkab Siak Lebih Agresif Rebut Program Pusat
Kamis, 05 April 2017 - 12:13:08 WIB
SIAK - Ketua komisi II DPRD Siak Syamsurizal mengaku bangga dengan Kabupaten Siak atas kedatangan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo untuk penanaman perdana padi di lahan sawah seluas 5.000 Ha, Rabu (5/4/2017) kemarin.
Namun begitu, Pemkab Siak mendapat tantangan baru untuk lebih memajukan sektor pertanian. Sehingga kegiatan penanaman padi di Siak bersama jendral Gatot dan KSAD TNI Jendral Mulyono tidak sekadar seremonial belaka.
"Acaranya sukses, dan kami tidak bisa menafikan itu. Sektor pertanian di Siak memamg semakin bagus, namun tentu dengan kegiatan besar kemarin, Pemkab Siak mesti harus agresif merebut program pertanian dari pusat," kata dia, Kamis (6/4/2017).
Ia menyampaikan, dari setiap kegiatan yang spektakular, harus mempunyai daya manfaat untuk kedepannya. Sehingga kepentingan masyarakat pun jadi tertuntaskan. Namun, jika tidak ada gebrakan Pemkab dalam bidang yang sama ke depannya, bisa jadi masyarakat tidak percaya lagi dengan Pemkab Siak.
"Daya manfaat atas setiap kegiatan besar adalah bukti bagi masyarakat untuk menyadari bahwa acara-acara besar itu memang perlu," kata dia.
Tidak hanya itu, ketua Partai Demokrat Kabupaten Siak itu juga menantang Pemkab Siak untuk menambah lahan tanam pertanian dan membuka lahan tanam di daerah Teluk Lanus, kecamatan Sungai Apit.
Sebab, Teluk Lanus memiliki lahan yang sangat luas namun tidak tergarap dengan baik. Bahkan, ia memperkirakan jika Teluk Lenus digarap menjadi lahan pertanian, akan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah itu.
"Hanya saja sekarang lahan di sana belum berstatus hak milik, masih izin kawasan kalau tidak salah. Nah, Pemkab Siak tentu harus menyelesaikan status kawasan ini," kata dia.
Ia juga menantang Pemkab Siak agar bisa menyelesaikan kawasan itu ke kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH). Sehingga Pemkab Siak bisa mengambil dana dari APBN jika hendak membuka lahan sawah di atas 2.000 Ha.
"Regulasinyakan sudah jelas, kalau luasan 1.000 Ha ke bawah itu didanai APBD kabupaten, 1.000 -2.000 Ha, didanai APBD Provinsi. Di atas 2.000 Ha itukan dari APBN. Saya kira lahan di sana yang bisa dikembangkan jauh lebih luas," kata dia. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :